SOLOPOS.COM - KAMI Wonogiri dibentuk di salah satu rumah makan di Selogiri, Wonogiri, Kamis (1/10/2020) malam. (istimewa/Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri mengimbau semua kelompok masyarakat, termasuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI Wonogiri, tak menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Semua pihak harus ikut berkontribusi mencegah penularan Covid-19. Terlebih, kasus terkonfirmasi positif di Wonogiri sedang meningkat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri, Edy Santosa, saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Daerah, Senin (5/10/2020), mengatakan KAMI, kelompok, atau komunitas masyarakat apa pun sebaiknya tak menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan dalam skala besar.

Sidang Perdana Suap Seleksi Perdes Trobayan Rabu Digelar Online

Dia meminta semua pihak mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19. Kerumunan orang meningkatkan risiko penularan. Oleh karena itu hingga kini Gugus Tugas masih melarang warga menggelar hajatan dalam skala besar. Tempat wisata juga belum boleh dibuka.

“Semua pihak harus menahan diri dulu. Covid-19 masih ada, ini harus disadari. Kita harus memerangi Covid-19 bersama-sama. Saat ini juga ada tahapan pilkada. Sebaiknya kita semua menjaga Wonogiri agar tetap kondusif,” kata Edy yang juga Plt. Bupati Wonogiri itu.

Dia menyampaikan hal tersebut menanggapi KAMI Wonogiri yang berencana menggelar deklarasi diikuti lebih kurang 1.000 orang di Stadion Pringgodani, Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, 5 November 2020 mendatang.

Edy mengimbau KAMI berkoordinasi dengan Gugus Tugas dalam melaksanakan kegiatan. Dia menegaskan segala bentuk kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak orang harus diberitahukan kepada Gugus Tugas termasuk di dalamnya aparat kepolisian.

Edy juga akan berkoordinasi dengan pihak untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan. Seperti diketahui, ada pihak yang menolak kehadiran KAMI di Wonogiri. Pihak bersangkutan menggelar unjuk rasa menolak KAMI, beberapa waktu lalu. Bahkan, ada pihak yang memasang spanduk berisi penolakan KAMI di sejumlah lokasi.

Koordinasi

Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Wonogiri, Sulardi, menyampaikan hal senada. Menurut dia siapa pun boleh berserikat dan berkumpul sebagaimana diamanatkan undang-undang. Namun, harus disadari saat ini sedang ada wabah Covid-19.

Kegiatan yang menimbulkan kerumunan harus dikoordinasikan dengan Gugus Tugas terlebih dahulu. “Deklarasi bisa digelar dengan cara lain, secara daring misalnya,” ujar Sulardi.

As Roda Patah, Pikap Bermuatan 1 Ton Tembakau Terbakar di Tol Madiun

Terpisah, Ketua KAMI Wonogiri, Hartono, mengaku akan memberi tahu aparat kepolisian sebelum deklarasi digelar. Menurut warga Kaliancar, Selogiri, itu deklarasi enggak ada masalah selama protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

“Kalau berkerumun tidak boleh tentunya pilkada akan ditunda. Tapi nyatanya tidak. Kami akan menjalankan protokol kesehatan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Hartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya