SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Golkar Sragen, Agus Fatchur Rahman (naik sepeda motor) marah-marah kepada polisi saat insiden keributan dengan polisi di Jl. Sukowati depan Setda Sragen, Rabu (26/3/2014). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN-Kegiatan kampanye terbuka Partai Golongan Karya (Golkar) di Daerah Pemilihan (Dapil) I Sragen yang dipusatkan di Alun-alun Nglorog, Kecamatan Sragen, Rabu (26/3/2014), berakhir ricuh.

Pantauan Solopos.com, kericuhan terjadi di sekitar Simpang Empat Alun-alun Sasono Langen Putro tepatnya di depan Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen. Informasi yang dihimpun Espos, kericuhan terjadi saat rombongan kader Partai Golkar sedang dalam perjalanan pulang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Setiba di lokasi kejadian, polisi yang berjaga di sekitar simpang empat bermaksud menertibkan massa Partai Golkar yang keluar jalur jalan. Namun aksi tersebut mendapat perlawanan massa. Seorang polisi yang tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui wartawan, menuturkan, saat itu sejumlah peserta kampanye nekat menabrak polisi.

Polisi yang ditabrak menurut dia tidak hanya satu, melainkan beberapa. “Anggota [polisi] maju bukan apa-apa. Mereka [peserta kampanye] menabrak kami sehingga anggota [polisi] maju semua. Begitu lho,” ujar dia sembari menunjukkan luka gores di tangan kanannya. Menurut dia, sejumlah polisi yang ditabrak juga mengalami luka seperti dirinya.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, insiden penabrakan polisi oleh peserta kampanye memicu tindakan represif aparat. Beberapa polisi menyerang (memukul) sejumlah peserta kampanye yang tengah mengendarai sepeda motor menggunakan tongkat kayu. Tindakan tersebut membuat rombongan peserta kampanye Partai Golkar Sragen kocar kacir.

Namun tindakan represif aparat memancing reaksi keras Ketua DPD Partai Golkar Sragen, Agus Fatchur Rahman, yang memimpin rombongan. Agus yang juga Bupati Sragen menghentikan laju sepeda motor trail-nya, lantas menghampiri mobil pembawa sound system. Aksi Agus diikuti sejumlah pendukungnya. Mereka menghentikan kendaraan di tengah jalan.

Tindakan itu membuat arus lalu lintas di Jl. Sukowati tepat di depan Setda Sragen macet total. Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) sampai keluar ruangan untuk melihat kejadian langka tersebut. Menggunakan alat pengeras suara, Agus memprotes tindakan main kayu yang dilakukan polisi. Dengan lantang dia juga meminta rombongan tidak melakukan perlawanan.

“Nek aku ora ngeman Pak Sony [Kabag Ops Polres Sragen] karo mas Hartono [Kasat Sabhara Polres Sragen], wes tak entekke tenan ! Aku ora kuat tenan Pak. Ditilang ora masalah, didenda ora masalah, mengko sing mbayari aku kabeh ! Ning ojo digebuki! Iki bocah-bocahe dewe kabeh,” tandas dia disambut sorak sorai rombongan peserta kampanye.

Namun ketegangan berhasil diredam Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Sony Suharna dan Kasat Sabhara Polres Sragen, AKP Hartono, yang sedari awal terus mencoba menenangkan Agus. Setelah ketegangan reda, Agus dan rombongan melanjutkan perjalanan pulang. Agus mengendarai kembali trail-nya menggunakan helm. “Kami tidak mau menyalahkan sepihak. Saya sudah minta maaf kepada Pak Agus,” ujar Kompol Sony Suharna.

Sedangkan Kasatlantas Polres Sragen, AKP Nur Prasetyantoro W. Utomo, ditemui wartawan di lokasi kejadian tidak mau berbicara banyak. Dia hanya menyatakan anggotanya sebatas bermaksud menertibkan rombongan kampanye Partai Golkar yang keluar dari jalur jalan. Namun tindakan aparat mendapat respons tak bersahabat dari peserta kampanye.

Insiden
Penjelasan senada disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, dihubungi Solopos.com mengkonfirmasi terjadinya insiden antara polisi dengan massa Partai Golkar di Jl. Sukowati. Menurut dia insiden tersebut sebatas kesalahpahaman yang diawali upaya penertiban polisi terhadap rombongan Partai Golkar. Saat itu menurut dia beberapa polisi ditabrak peserta kampanye.

“Ada beberapa anggota yang ditabrak, yang luka satu orang, luka di bagian tangan. Tapi penabrakan ini bukan penabrakan frontal, tapi semacam diserempet,” terang dia. Atas insiden tersebut, Kapolres mengaku sudah meminta maaf kepada Bupati Sragen.

Ditanya ihwal kabar bahwa Bupati tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor trail, Kapolres mengaku tidak tahu lantaran tidak berada di lokasi kejadian.

Sementara Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Sragen, Bambang Purwanto, ditemui wartawan membantah adanya insiden penabrakan polisi oleh peserta kampanye. Dia justru memprotes tindakan represif polisi yang memukul peserta kampanye menggunakan tongkat kayu. “Ada lima orang luka, beberapa di kepala,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya