Soloraya
Kamis, 9 Desember 2021 - 08:40 WIB

Kampung Belanda Solo: Dulu Ada 150 Bangunan Kuno, Kini Hanya Separonya

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kampung Belanda yang pernah ada di Solo. (Instagram/@mlampahsolo/@benu_fossil)

Solopos.com, SOLO — Kampung Belanda di Solo, Jawa Tengah, yang kini dikenal sebagai Kampung Loji Wetan, dulunya memiliki bangunan kuno kolonial sebanyak 150.

Akan tetapi, karena perkembangan zaman, bangunan kuno itu kini hanya menyisakan 75 saja. Dari sisa tersebut, ada bangunan yang mengalami perubahan, termasuk keadaan rumah yang ditinggalkan pemiliknya dan ada juga bangunan yang berubah fungsi tetapi masih tetap mempertahankan keaslian bangunannya serta ada juga yang telah mengalami perubahan secara menyeluruh.

Advertisement

Baca Juga:  Ide Kado untuk Hari Ibu: Murah, Sederhana Tapi Mengesankan

Dalam penelitian skripsi yang ditulis oleh Riesky Maharani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2007, peralihan bangunan kuno ini terjadi ketika Belanda kembali negara asalnya dan bangunan itu akhirnya banyak dimiliki oleh keturuanan China.

Advertisement

Dalam penelitian skripsi yang ditulis oleh Riesky Maharani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2007, peralihan bangunan kuno ini terjadi ketika Belanda kembali negara asalnya dan bangunan itu akhirnya banyak dimiliki oleh keturuanan China.

Selain itu, bangunan di Kampung Belanda di Solo yang menghadap ke barat atau mengarah ke Benteng Vastenburg  kini juga berubah. Dulunya, bangunan tersebut merupakan lokasi permainan seperti biliar maupun kawasan kuliner, tapi sekarang telah berubah menjadi kawasan pertokoan.

Baca Juga:  Pernah Ada Kampung Belanda di Solo, Ini Lokasinya

Advertisement

Kampung Belanda Solo di Zaman Dulu

Pada zaman dahulu kawasan Loji Wetan merupakan tempat berlangsungnya pemerintahan Hindia Belanda dengan kantor berada di Benteng Vastenburg.

Sementara itu, perumahan untuk pegawai pemerintahan Hindia Belanda berada di belakang Benteng Vastenburg. Di mana permukiman tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti poliklinik, gudang senjata, dan sekolah yang hanya diperuntukkan bagi anak-anak bangsawan.

Baca Juga: Hubungan Magis Gunung Merapi dan Laut Selatan yang Sarat Cerita Mistis

Advertisement

Berdasarkan unggahan akun Instagram yang kerap mengunggah cerita sejarah, @mlampahsolo dan @benu_fossil, Loji wetan dulu disebut sebagai Cota Blunda, yang artinya sebutan Kampung Belanda yang berada di Solo.

“Cota Blunda merupakan sebutan ‘Kampung Belanda’ untuk Lodji Wetan Surakarta, pada masa Hindia Belanda. Sebelum menjadi Europesche Kamp,” ungkap pengelola akun Instagram @mlampahsolo dan @benu_fossil.

Baca Juga:  Banyak yang Bilang Mirip, Apa Sih Beda Tongseng dan Tengkleng?

Advertisement

Bahkan, disebutkan oleh mereka, warga Belanda yang tinggal di Loji Wetan juga menikahi perempuan Jawa.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif