SOLOPOS.COM - GM AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Zainal Arifin Harahap (berkacamata), menjajal permainan egrang di Plataran Srawung, Kampung Edukasi Durensari, Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, Kamis (6/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIAirNav Indonesia membidik kawasan Lereng Merapi tepatnya Durensari, Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, untuk mengembangkan Kampung Edukasi. Program Kampung Edukasi itu diluncurkan di Desa Kembangkuning, Kamis (6/7/2023).

Bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kembangkuning, AirNav mengembangkan kampung edukasi yang diharapkan bisa meningkatkan taraf kehidupan dan perekonomian masyarakat. Ada berbagai fasilitas edukasi yang disediakan dan sangat cocok untuk anak-anak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ada permainan tradisional seperti Griya Unggah-Ungguh yang menjadi area pembelajaran tata krama masyarakat Jawa. Lalu ada Griya Kawruh yang menyediakan museum mini berisi alat-alat yang digunakan pada zaman dulu. Hal tersebut agar anak bisa mengenal peranti zaman dulu yang digunakan para leluhur.

Selanjutnya ada Latar Padolanan atau Plataran Srawung sebagai arena bermain tradisional bagi anak-anak seperti gobak sodor, egrang, dan lain-lain. Kemudian ada Griya Palerenan berupa joglo serbaguna yang bisa digunakan untuk arena pertemuan, acara, dan tempat istirahat.

General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Zainal Arifin Harahap, menyampaikan pada 2023 ini menggelontorkan dana dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan senilai Rp190 juta ke Kampung Edukasi Durensari Kembangkuning, Boyolali.

“Desa Kembangkuning ini menjadi salah satu kampung binaan kami yang berjalan cukup lama, sudah beberapa tahun kami laksanakan kerja sama TJSL dengan Kembangkuning,” ungkap Zainal saat ditemui wartawan di Kampung Edukasi Durensari, Kamis (6/7/2023).

Kegiatan TJSL itu di antaranya budidaya kambing, pembangunan masjid, penanaman pohon durian dan sengon. Terakhir pada 2023 ini ada pembangunan Griya Pelerenan dan Museum Griya Kawruh.

Zainal berharap TJSL di Kampung Edukasi Durensari, Kembangkuning, Cepogo, yang berada di Lereng Merapi Boyolali dapat menstimulasi masyarakat sekitar agar bisa tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan taraf kehidupan dan perekonomian masyarakat.

Tujuan dari TJSL AirNav Indonesia ke Kampung Edukasi Durensari, kata dia, adalah untuk memberdayakan masyarakat dan lebih memperkenalkan ke khalayak yang lebih luas bahwa ada destinasi wisata baru di Lereng Merapi Boyolali tersebut.

“Mungkin orang kalau liburan ke Bali atau Jakarta mahal. Ternyata ada tempat yang bisa didatangi dan cukup dekat di wilayah Boyolali,” kata dia.

Desa Wisata Berbasis Edukasi

Lebih lanjut, Zainal mengatakan Desa Kembangkuning letaknya dekat dengan kantor cabang AirNav di Solo sehingga biasanya ketika ada pertemuan bisa mencari suvenir dari produk lokal bahkan makanan ringan dari Kembangkuning.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kembangkuning, Yarmanto, mengucapkan terima kasih atas kerja sama AirNav Indonesia mengembangkan Kampung Edukasi Durensari. Ia menilai bantuan dari AirNav Indonesia sangat tepat sasaran dan tepat waktu bagi masyarakat Durensari.

“Saya juga berterima kasih kepada masyarakat terutama dari Durensari yang mampu menangkap segala hal berkaitan dengan kampung edukasi dan bisa bekerja sama dengan semua lembaga. Bisa dikatakan kampung edukasi ini punya semangat yang membara,” kata dia.

Ia mengatakan Kampung Edukasi Durensari adalah pengembangan dari Kampung KB. Kampung Edukasi Durensari juga merupakan desa wisata berbasis edukasi yang menawarkan berbagai program.

“Pengembangan kampung edukasi ini merupakan gagasan dari warga Durensari. Pendidiknya dari masyarakat sekitar,” kata dia. Lebih lanjut, ia mengatakan jenis edukasi di Durensari akan sangat cocok untuk anak-anak karena dapat mengurangi bermain gawai dan mengajarkan unggah-ungguh.

“Kita ini orang Jawa, jadi harus punya ramah tamah kepada siapapun. Kami juga mengingatkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus agar tidak hilang Jawanya, seperti tepa slira tetap tertanam di benak mereka,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya