Soloraya
Minggu, 2 September 2018 - 10:45 WIB

Kampung Wisata Sambirejo Boyolali Dipenuhi Spot Selfie

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Dengan sentuhan kreativitas, desa yang biasa-biasa saja bisa berubah menjadi tempat menarik untuk dikunjungi.</p><p>Seperti Dusun Sambirejo, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali" title="2 Nyawa Melayang akibat Tenggelam di 2 Objek Wisata Boyolali">Boyolali</a>, wilayah RT 001/RW 007 yang didiami 45 keluarga tadinya hanya kawasan sederhana. Rumah-rumah kayu berjajar di wilayah itu sebelumnya tidak berbeda dibanding suasana di desa-desa sekitarnya.</p><p>Namun, warga setempat khususnya para anggota karang taruna menyulap daerah itu menjadi desa yang menarik. Di pintu masuk, warga setempat &ldquo;menyambut&rdquo; calon pengunjung dengan gapura bambu dengan tulisan identitas dusun.</p><p>Setelah melewatinya, pengunjung langsung menapaki jalan cor penuh lukisan tiga dimensi (3D) dengan tema beragam. Melangkah di jalan sepanjang sekitar 100 meter itu pengunjung &ldquo;dinaungi&rdquo; payung-payung warna-warni di atas jalan.</p><p>Lebih ke dalam, pengunjung akan menjumpai <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/492/912133/cak-dikin-bikin-wisata-air-ngehits-di-banyudono-boyolali" title="Cak Dikin Bikin Wisata Air Ngehits di Banyudono Boyolali">spot-spot selfie</a> yang sengaja dibuat warga untuk memanjakan pehobi swafoto. Spot itu antara lain replika donat raksasa yang terbuat dari pelampung.</p><p>Replika ini ternyata bukan sekadar pajangan, tetapi memiliki makna. Replika itu dibuat untuk menggambarkan produk makanan home industry yang menjadi kebanggaan warga.</p><p>Sebagian penduduk RT tersebut berprofesi sebagai pembuat/pedagang produk aneka penganan yang mereka jual di Pasar Ampel dan sekitarnya. Produk itu mulai dari gorengan, kue molen, kue cucur, kelepon, onde-onde, dan sebagainya.</p><p>Tak hanya berfoto-foto, pengunjung juga bisa melihat proses poduksi penganan-penganan tersebut di rumah-rumah warga. Tentu hal ini jika waktunya bertepatan dengan jam produksi dan sebelum mereka membawanya ke pasar untuk dijual.</p><p>Di wilayah yang berjarak sekitar 12 km arah barat laut dari Kota Boyolali itu juga terdapat spot selfie dengan latar belakang yang menarik, antara lain gazebo, taman, kupu-kupu raksasa, dan bando bunga.</p><p>Selain berfoto, pengunjung juga bisa menikmati waktu dengan memancing di kolam ikan buatan, plus mengobrol santai dengan penduduk.</p><p>Ketua karang taruna dukuh tersebut, Ulin Nurrohim, mengatakan kreativitas ini didukung semangat warganya menuju <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180214/492/894341/wisata-boyolali-rumah-arca-boyolali-simpan-250-benda-bersejarah" title="WISATA BOYOLALI : Rumah Arca Boyolali Simpan 250 Benda Bersejarah">kampung wisata</a>. &ldquo;Awalnya ada lomba kampung tingkat desa, lalu kami bikin kampung wisata dengan unggulan spot selfie dan komoditas home industry yang memang sudah menjadi mata pencaharian mayoritas warga di sini,&rdquo; ujarnya didampingi rekannya, Triadi dan Sunardi, saat ditemui wartawan, Jumat (31/8/2018).</p><p>Sementara itu, ketua RT setempat Surono sangat mendukung kreativitas warga tersebut. Agar kampung wisata ini dapat lebih maju, Surono berencana mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dengan mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan pariwisata.</p><p>Terpisah, Kepala Desa Urutsewu Haryanto mengatakan akan meminta dukungan Pemkab Boyolali untuk pengembangan kampung wisata tersebut.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif