Soloraya
Kamis, 7 September 2017 - 02:00 WIB

KAMPUS SOLO : Putra dan Putri STIE AUB Solo Kunjungi Solopos

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putra dan Putri Kampus STIE AUB Solo sedang melihat-lihat foto yang dipajang di Griya Solopos di Jl. Adisucipto Solo, Selasa (5/9/2017). (Insetyonoti/JIBI/Solopos)

Kampus Solo, Putra Putri STIE AUB kunjungi Solopos.

Solopos.com, SOLO — Putra dan Putri Kampus 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE AUB) Solo berkunjung ke sejumlah media massa, salah satunya Solopos di Jl. Adi Sucipto, Solo, Selasa (5/9/2017).

Advertisement

Mereka didampingi sejumlah fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan dua dosen STIE AUB yakni Cahyani dan Suryo. “Kunjungan ke Solopos agar mahasiswa bisa mengenal secara langsung dunia jurnalistik,” kata Cahyani.

Menurut dia, banyak mahasiswa yang belum mengetahui dunia jurnalistik. Kunjungan lapangan bertujuan mendapatkan wawasan tentang jurnalistik.

“Harapan kami ya mahasiswa gemar membaca dan menulis,” kata dosen Program Studi (Prodi) Manajemen ini. Kunjungan ke media massa yang melibatkan putra dan putri Kampus STIE AUB merupakan yang kali pertama.

Advertisement

“Pemilihan putra dan putri kampus adalah agenda rutin setiap tahun,” jelas Cahyani. Pasangan putra dan putri kampus berasal dari program studi di STIE AUB, masing-masing D3 Akuntansi, S1 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan, S1 Manajemen, dan D3 Manajemen Informatika. Rombongan putra dan putri kampus STIE AUB melihat-lihat ruangan di Griya Solopos seperti ruang redaksi, perpustakaan, dan percetakan.

Wakil Presiden BEM STIE AUB Solo, Devy A., mengungkapkan proses pemilihan putra dan putri kampus dilaksanakan pada April sampai awal Mei. Setelah terpilih lima pasangan putra dan putri Kampus STIE AUB, acara dilanjutkan dengan kegiatan kunjungan ke media massa.

Proses pembuatan koran, menurut siswi semester VII ini, ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Butuh waktu dan tenaga untuk membuat satu berita. “Saya baru tahu cara reporter mencari berita, menulis, sampai terbit menjadi sebuah koran. Ternyata prosesnya tidak mudah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif