SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengamanan (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO—Warga Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo diminta tetap menjaga kondusivitas dan tidak terpancing provokasi yang memecah belah persatuan. Hingga kini, kawasan Gandekan masih dijaga aparat keamanan.

Berdasarkan pantauan solopos.com, Sabtu (14/12/2013), sejumlah aparat keamanan berpakaian preman masih terlihat berjaga di Gandekan. Aparat kepolisian juga terus melakukan patroli keliling di titik-titik rawan untuk menjaga situasi tetap aman di wilayah tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Camat Jebres, Sri Wirasti mengatakan situasi di Gandekan sudah kondusif. Namun, aparat kepolisian dibantu TNI dan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) masih siaga untuk mengamankan wilayah tersebut. Sri Wirasti meminta warga tidak terpancing provokasi yang bisa menimbulkan masalah baru. Warga, lanjut dia, diminta tetap beraktivitas seperti biasa, tapi tetap waspada.  “Sampai sekarang masih dijaga aparat. Mereka masih siaga amankan wilayah,” katanya.

Sri Wirasti mengaku tidak ingin kasus Gandekan dulu terulang kembali sehingga membuat situasi tidak kondusif. Ia sekali lagi meminta semua pihak tidak terpancing dengan provokasi yang memecah belah persatuan.

“Jangan sampai terpancing. Itu yang penting dan tetap menjaga suasana kondusif, Solo aman,” pintanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, puluhan orang dengan mengendarai sepeda motor mendatangi Kampung Kalirahman, Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (13/12) pukul 13.00 WIB. Peristiwa tersebut sontak membuat kampung memanas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga sekitar mengira kelompok yang kerap berteriak-teriak itu akan bentrok dengan warga Gandekan. Warga sangat takut kejadian bentrok di Gandekan beberapa waktu lalu terulang kembali. Awak solopos.com yang berada di kantor kelurahan sempat melihat kelompok itu lewat di depan kantor sambil meneriakkan takbir. Mereka diperkirakan berjumlah puluhan orang.

Menurut pemilik warung makan di kampung setempat yang enggan disebutkan namanya, kelompok tersebut berkendara dan seluruhnya berboncengan. Mereka melalui Jl. Sungai Batanghari, Gandekan, ke arah Kantor Kelurahan Gandekan. Kelompok tersebut disebut lelaki paruh baya itu banyak yang membawa alat pemukul sambil berteriak-teriak.

“Mereka lewat jalan itu beberapa kali, kelihatannya mencari seseorang. Tapi syukur ada banyak polisi yang bersiaga, jadi mereka tidak bisa masuk kampung, hanya lewat di jalan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya