Soloraya
Minggu, 21 Oktober 2018 - 20:25 WIB

Kantor Pusat Sukarelawan Garda Jokowi di Solo bukan di Jakarta, Kenapa?

Redaksi Solopos.com  /  Syifaul Arifin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 Solopos.com, SOLO—Antasari mengatakan peresmian itu dilakukan pada hari yang cerah. Ia berharap cerahnya hari itu sama dengan cerahnya hasil Pemilu Presiden 17 April 2019. Ia berharap sekretariat itu bisa menjadi tempat berinteraksi dan menciptakan program untuk kepentingan masyarakat. Kantor itu disebut bukan semata kantor sukarelawan, tetapi kantor rakyat. ”Kapan pun rakyat ingin mampir, ingin berinteraksi, silakan,” kata mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Antasari mengatakan ada beberapa pengurus DPP yang tidak hadir karena kegiatan masing-masing. Namun, setelah peresmian, sekretariat itu akan digunakan untuk rapat pleno DPP Garda Jokowi mempersiapkan program. ”Tujuan kami jangka pendek satu, bagaimana orang yang kami kagumi [Jokowi] kembali memimpin republik ini untuk periode kedua,” kata Antasari.

Advertisement

Selanjutnya, Antasari Azhar bersama istrinya menggunting untaian bunga sebagai tanda peresmian sekretariat. Acara dilanjutkan zikir dan tahlil dengan mengundang para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhsan Mojosongo, Solo, yang diasuh Mbah Lepo.

Ratusan warga sekitar memadati lokasi acara. Panitia membagikan kaus bertuliskan ”Garda Jokowi” kepada mereka.

Ketua Departemen Seni Budaya Garda Jokowi, Pong Hardjatmo, mengatakan organisasi sukarelawan itu akan menyasar Semarang dan Kota Bandung. Garda Jokowi memang memiliki program untuk menggerus pemilih di basis pemilih Prabowo Subianto pada 2014. ”Kalau enggak berubah 25 Oktober kami akan deklarasi dan pelantikan cabang Kota Bandung,” tutur pemain Pong yang sering bermain di film dan sinetron itu. 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif