SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja melakukan aktivitas di sekitar kubah Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Senin (30/1/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pelaksana proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed belum menyerahkan aset kepada Uni Emirat Arab (UEA) atau Kementerian Agama sejauh ini. 

Kapan pembukaan masjid belum jelas meskipun sudah hampir 3 bulan setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Senin (14/11/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan Solopos.com, Senin (30/1/2023) dua kubah Masjid Raya Sheikh Zayed terpasang scaffolding. Sejumlah pekerja melakukan antivitas di kubah utama atau kubah paling besar. Kondisi ornamen di puncak kubah utama belum diperbaiki setelah melengkung atau rusak akibat cuaca hujan disertai petir, Minggu (29/1/2023) sore.

Ornamen berkelir emas itu kira-kira punya ketinggian empat sampai lima kali ketinggian orang dewasa. Sebelum ornamen rusak, scaffolding terpasang pada kubah yang sama. Ada aktivitas pekerja di masjid hibah UEA tersebut, Minggu (29/1/2023) siang.

Adapun Pemerintah Indonesia dengan pemerintah UEA melakukan dua penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Kamis (12/1/2023) sore.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Kamaruddin Amin mewakili pemerintah Indonesia dengan Rektor Muhamed bin Zayed (MBZ) University for Humanities UEA Khaled Al Yabhouni Al Dhahrei.

Dua MoU itu, pertama, tentang manajemen bersama Masjid Raya Sheikh Zayed antara Kementerian Agama dengan MBZ University for Humanities UEA.

Kedua, merupakan pembangunan Solo Culture Center atau Islamic Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed. Pembangunan itu bakal dibiayai sepenuhnya oleh UEA.

Pada acara tersebut, wartawan sempat dilarang meliput kegiatan secara dekat namun hanya doorstop di luar bangunan masjid.

Namun, Pemkot Solo membantu memfasilitasi supaya wartawan bisa menyaksikan langsung proses tanda tangan secara dekat. Scaffolding terpasang ruangan utama untuk salat atau di bawah kubah utama masjid. 

Pembangunan belum selesai sepenuhnya meskipun tidak tampak pekerja melakukan aktivitas ketika tamu dari MBZ University for Humanities UEA tiba waktu itu.

Kamaruddin waktu itu mengatakan masjid bakal dibuka untuk masyarakat umum secepatnya. Masih ada pekerjaan-pekerjaan bangunan masjid yang segera rampung.

“Ini sedikit lagi selesai masih ada hal-hal kecil yang harus dituntaskan. Mudah-mudahan 15 atau 16 Januari diserahkan ke kami untuk dioperasikan. Karena tadi sudah ada manajemennya,” papar dia. 

Solopos.com, Senin (30/1/2023) meminta konfirmasi  kapan masjid dibuka serta bagaimana operasional masjid kepada Kepala Kantor Kemenag Kota Solo, Hidayat Maskur melalui Whatsapp namun belum merespons.

Solopos.com ke Kantor Kemenag Kota Solo hanya bertemu salah satu pegawai di ruangan pelayanan, Faisal. Dia menjelaskan Kantor Kemenag Solo belum mau memberikan statemen terkait masjid karena aset itu belum diserahkan kepada Kemenag namun masih kewenangan kontraktor.

“Masih ada bagian yang kurang. Ini baru tahap penyesuaian, finishing,” jelas dia.

Faisal meminta menunggu sampai aset itu diserahkan kepada Kemenag. Project Manager Masjid Sheikh Zayed Solo Adriansyah Perdana juga belum bisa dimintai konfirmasi melalui Whatsapp maupun telepon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya