Soloraya
Senin, 19 Juni 2023 - 13:42 WIB

Kapolres Klaten Beberkan Alasan Pengeroyok Remaja di Gumulan Belum Tertangkap

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Klaten, AKBP Warsono. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kapolres Klaten, AKBP Warsono, memastikan penyidik terus bekerja keras mengungkap pengeroyok remaja yang masih pelajar asal Kecamatan Klaten Utara pada Minggu (14/5/2023) dini hari lalu di Gumulan, Klaten Tengah.

Hanya hingga kini memang polisi masih perlu mengumpulkan bukti-bukti untuk memastikan agar tidak salah tangkap. “Kami tetap melakukan rangkaian kegiatan penyelidikan. Kami benar-benar cari bukti-buktinya. Kami harus hati-hati dalam artian memang harus akurat. Jadi kami tidak diam,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Masjid Raya Klaten, Senin (19/6/2023).

Advertisement

Kapolres menegaskan timnya selalu ia mintai informasi perkembangan dan mencari bukti-bukti rekaman kamera CCTV dan lain-lain. “Agar tahu betul siapa pelakunya. Jangan sampai kami salah tangkap justru jadi permasalahan baru,” ujarnya.

Kapolres menjelaskan sebelumnya sudah ada enam orang yang dimintai keterangan untuk mencari tahu siapa sebenarnya pengeroyok pelajar SMP asal Klaten Utara hingga meninggal dunia tersebut. Jumlah saksi yang dimintai keterangan terus bertambah.

Kapolres mengatakan kronologi kejadian yang menimpa remaja usia SMP tersebut juga terus didalami. Polres mempersilakan bagi warga yang mengetahui peristiwa dugaan pengeroyokan tersebut untuk menginformasikan ke Satreskrim guna membantu proses penyelidikan.

Advertisement

Sebelumnya, lanjut Kapolres, sempat ada orang yang mengaku sebagai pelaku penganiayaan remaja itu. “Yang pertama kami duga sebagai pelaku ternyata bukan. Ternyata dia mengaku-ngaku saja sebagai pelaku karena ada tekanan-tekanan untuk mengakui,” jelas dia.

Sebelumnya, keluarga sempat menyampaikan curhat menyusul belum tertangkapnya pengeroyok pelajar SMP asal Klaten Tengah tersebut hingga sebulan setelah kejadian. Mereka menuntut keadilan atas peristiwa pengeroyokan yang berakibat hilangnya nyawa remaja tersebut.

Sebagai informasi, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (14/5/2023) dini hari. Remaja itu diadang dan dikeroyok gerombolan orang tidak dikenal di depan salah satu SMK di Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah.

Advertisement

Remaja berinisial NA itu mengalami sejumlah luka akibat pukulan benda tumpul. Seusai kejadian, NA dilarikan ke rumah sakit oleh teman-temannya. Namun, NA meninggal dunia di rumah sakit pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jenazah remaja yang duduk di bangku kelas IX SMP itu dimakamkan pada Selasa (16/5/2023) siang. NA mengalami luka pada kepala bagian belakang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif