Soloraya
Jumat, 9 Juli 2021 - 15:45 WIB

Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Penyekatan di Simpang Faroka Solo, Ini Hasilnya

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri), saat meninjau penyekatan jalan di Pos Penyekatan Faroka, Solo, Jumat (9/7/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin penyekatan kendaraan dalam PPKM Darurat di Simpang Faroka pada Jumat (9/7/2021) siang. Dalam penyekatan itu, petugas hanya memperbolehkan pekerja sektor kritikal dan esensial masuk ke Solo.

Kapolri kepada wartawan, mengatakan kunjungannya ke Simpang Faroka Solo untuk mengecek langsung penyekatan warga yang melintas masuk ke Solo. Pemerintah telah mengeluarkan aturan pekerja yang boleh masuk hanya pekerja sektor kritikal dan esensial dengan batasan. Maka harus sistem yang baik saat pemeriksaan agar tidak terjadi kerumunan panjang di jalan.

Advertisement

Baca Juga: Tanaman Sempat Layu, Kini Petani Tembakau Wonogiri Optimistis Bisa Penen Bagus

“Tadi sudah kami beri evaluasi, masyarakat yang harian bekerja di Solo mengikuti tanda khusus. Pemeriksaan di jalan lebih lancar, mereka yang melintas kelompok kritikal dan esensial. Kapolresta, Dandim, Satpol PP, harus patroli pengecekan langsung penegakkan aturan operasi yustisi,” papar Kapolri.

Hal itu dilakukan untuk menekan menghambat laju Covid-19 dengan mengurangi mobilitas. Dengan pelaksanaan PPKM secara benar bisa dikurangi. Angka pertumbuhan tinggi dan kondisi BOR rumah sakit jadi perhatian bersama. Perlu ada kesadaran bersama untuk menjalankan PPKM Darurat.

Advertisement

Baca Juga: Emoh Cari Alasan Soal Covid-19 Jateng yang Naik Terus, Ganjar Akui Tak Pintar

Panglima TNI, menyampaikan rekan-rekan media harus selalu mengajak masyatakat memahami PPKM Darurat. Hal itu bertujuan mengurangi mobilitas masyarakat. Sehingga kontak erat bisa ditekan dan meniadakan penularan transmisi lokal maupun luar daerah ke daerah tanpa kasus berat.

Jika tujuan itu tercapai, berdampak pada menurunnya jumlah kasus harian. PPKM Mikro sebagai hulu harus berjalan optimal agar berpengaruh pada PPKM Darurat sebagai hilir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif