SOLOPOS.COM - Seorang tokoh masyarakat, Suharjo mengamati kondisi komplek pemakaman Ki Karsoredjo di Dusun Pandaan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Kamis (9/8/2012). Rencanannya makam itu akan dikembangkan sebagai objek wisata religi. ( Arief Setiadi/JIBI/SOLOPOS)


Seorang tokoh masyarakat, Suharjo mengamati kondisi komplek pemakaman Ki Karsoredjo di Dusun Pandaan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Kamis (9/8/2012). Rencanannya makam itu akan dikembangkan sebagai objek wisata religi. (Arief Setiadi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Kecamatan Karanganom, Klaten bersiap untuk mengembangkan kawasan wisata religi. Kawasan religi yang digagas tersebut berupa pengelolaan makam Ki Karsoredjo yang terletak di Dusun Pandaan, Desa Soropaten.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekretaris Camat (Sekcam) Karanganom, Pramana AW mengatakan dipilihnya makam tersebut karena makam itu selalu ramai dikunjungi para peziarah baik dari wilayah Klaten maupun dari luar kota. Ia mengaku kawasan itu belum dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga kondisinya hanya seadanya dan kurang terawat.

Pihak kecamatan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten untuk pengembangan kawasan makam itu. Pengembangan wisata di makam itu diperlukan biaya yang sangat besar, sehingga pihak kecamatan perlu melakukan koordinasi dengan Disbudparpora.

Jika anggaran dari Disbudparpora tidak mencukupi untuk kawasan itu, kecamatan tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan pihak ketiga. “Kami akan revitalisasi kawasan itu, selanjutnya akses masuk ke sana juga harus diperbaiki,” urai Pramana ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (9/8/2012).

Dengan dikembangkannya kawasan makam itu, ia menilai akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Soropaten dan Karanganom pada umumnya. “Masyarakat sekitar bisa berjualan dan bisa menambah perputaran uang yang ada di Karanganom”.

Sementara itu salah satu tokoh masyarakat setempat, Suharjo, mengaku senang dengan rencana  tersebut. Menurutnya sangat disayangkan jika makam itu tidak dikelola karena jumlah peziarahnya mencapai ratusan hingga seribu yakni pada saat malam Jumat Pon.  “Jika dikelola dan ditata dengan baik, pasti semakin banyak yang datang ke makam itu,” kata Suharjo.

Pantauan Solopos, di komplek pemakaman itu kondisinya memang kurang tertata. Bangsal yang ada di depan makam kurang terjaga kebersihannya, tebing belakang makam juga terkikis oleh air sungai. Selain itu di belakang makam juga terdapat monumen pertemuan antara Ki Karsoredjo dan Presiden pertama RI Sukarno, namun kondisinya rusak karena tangan jahil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya