SOLOPOS.COM - Gapura perbatasan Wonogiri-Sukoharjo. (Istimewa/Youtube)
Solopos.com, WONOGIRI — Dengan tingkat kepadatan penduduk hanya 580 jiwa per kilometer persegi (km2), Wonogiri yang terdiri atas 25 kecamatan merupakan kabupaten tersepi nomor dua di Jawa Tengah setelah Blora.
Berdasarkan data di Jawa Tengah Dalam Angka 2023 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), baru-baru ini, tingkat kepadatan pendudukan Blora yang merupakan kabupaten tersepi di Jateng hanya 495 jiwa/km2.
Wonogiri tercatat memiliki luas wilayah 1.904,32 km2 yang merupakan kabupaten terluas nomor empat di Jawa Tengah setelah Cilacap, Grobogan, dan Blora. Jumlah penduduk Wonogiri menurut Wonogiri Dalam Angka 2023 tercatat sebanyak 1.057.087 jiwa.
Jumlah penduduk terebut tersebar di 25 kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi atau paling ramai di Kecamatan Jatisrono yakni 1.143 jiwa/km2 dan Wonogiri dengan kepadatan 1.035,14 jiwa/km2.
Jumlah penduduk terebut tersebar di 25 kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi atau paling ramai di Kecamatan Jatisrono yakni 1.143 jiwa/km2 dan Wonogiri dengan kepadatan 1.035,14 jiwa/km2.
Sedangkan kecamatan tersepi atau tingkat kepadatan penduduk paling rendah di Wonogiri adalah Kecamatan Karangtengah. Disusul kemudian Paranggupito, Batuwarno, Eromoko, dan Giritontro. Berikut data lima kecamatan tersepi di Kota Sukses menurut BPS:
Dengan kepadatan penduduk hanya 263,75 jiwa per kilometer persegi (km2), Karangtengah menjadi kecamatan tersepi di Wonogiri. Kecamatan Karangtengah tercatat memiliki luas wilayah 89,72 km2 dengan jumlah penduduk 23.664 jiwa.
Karangtengah berada di ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sedangkan jarak ke pusat kota kabupaten mencapai 65 km.
Jarak yang hampir sama harus ditempuh dari pusat kota menuju Paranggupito yang berada di urutan kedua kecamatan tersepi di Wonogiri.
Sama seperti Karantengah, Paranggupito juga berjarak cukup jauh yakni 68 km dari pusat kota Kabupaten Wonogiri. Hal mana dimungkinkan menyebabkan wilayah ini menjadi kecamatan tersepi nomor dua di Wonogiri.
Luas wilayah Paranggupito mencapai 64,47 km2 dengan jumlah penduduk 17.837 jiwa sehingga kepadatan penduduknya hanya 276.67 jiwa/km2. Dari sisi lokasi, Paranggupito berada di ujung selatan yang berbatasan langsung Laut Selatan atau Samudra Hindia.
Kecamatan Batuwarno berjarak 42 km ke arah selatan dari pusat kota Kabupaten Wonogiri. Batuwarno merupakan kecamatan tersepi ketiga dengan tingkat kepadatan penduduk 322,15 jiwa/km2. Luas wilayahnya 55,67 km2 dengan jumlah penduduk 17.954 jiwa.
Batuwarno yang terdiri atas tujuh desa berbatasan dengan Nguntoronadi dan Tirtomoyo di utara, kemudian dengan Baturetno di sebelah barat, dengan Giriwoyo di sisi selatan, lalu dengan Karangtengah dan Tirtomoyo di sisi timur.
Dibandingkan empat kecamatan tersepi lainnya di Wonogiri, Eromoko berjarak cukup dekat dengan pusat kota kabupaten yakni 26 km. Dengan luas wilayah 123,64 km/2 dan jumlah penduduk 44.226 jiwa, Eromoko menjadi kecamatan tersepi keempat dengan kepadatan 357,7 jiwa/km2.
Wilayah kecamatan ini berbatasan dengan Manyaran dan Wuryantoro di sisi utara, kemudian dengan Pracimantoro di selatan, Giriwoyo dan WGM di sisi timur, serta Gunung Kidul, DIY, di sisi barat. Di Eromoko juga terdapat satu waduk atau bendungan bernama Waduk Song Putri di Desa Sinduharjo yang digunakan untuk pengairan atua irigasi.
Kecamatan tersepi berikutnya di Wonogiri yakni Giritontro yang memiliki kepadatan penduduk 364,6 jiwa/km2. Kecamatan ini memiliki luas wilayah 56,24 km2 dan jumlah penduduk 20.505 jiwa.
Jarak dari pusat kota kabupaten cukup jauh mencapai 55 km. Wilayah ini berbatasan dengan Giriwoyo di utara, Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) di sisi timur, kemudian Paranggupito di selatan dan Pracimantoro di sisi barat.