SOLOPOS.COM - Suasana karnaval Grebeg Sudiro 2024, Minggu (4/2/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Guyuran hujan tidak menghalangi warga untuk menyaksikan Karnaval Budaya Grebeg Sudiro meskipun diguyur hujan di kawasan Pasar Gede Solo, Minggu (4/2/2024). Kirab itu berlangsung meriah.

Puluhan warga sudah mulai memadati kawasan Pasar Gede Solo pukul 13.00 WIB. Warga mengenakan payung dan jas hujan. Ada juga yang menyaksikan di lantai 2 Pasar Gede Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Para petugas gabungan bersiap menutup jalan-jalan yang disiapkan untuk rute Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024. Kondisi lalu lintas tersendat di kawasan Pasar Gede Solo.

Sementara itu, ada atraksi liong dan barongsai sebelum Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 dimulai. Sedangkan kirab dimulai pukul 14.20 WIB. Kirab dimulai dengan kondisi masih hujan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak hadir. Sandi diwakili Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani.

Para peserta kirab bukan hanya warga maupun potensi Kelurahan Sudiroprajan namun dari berbagai pegiat seni budaya dari luar kota, misalkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Kota Solo.

Kemudian ada forum daerah Kalimantan Barat, Semarang, dan Boyolali. Warga Sudiroprajan menampilkan atraksi liong dan barongsai.

Mereka membawa jodang utama berupa miniatur Monumen Patung Slamet Riyadi dengan kereta uap Jaladara dan bus tingkat Werkudara. Jodang itu merupakan salah satu ikon Kota Solo.

Warga Sudiroprajan juga membawa gunungan kue keranjang. Setiap RW membawa jodang sesuai potensinya. Mereka memakai pakain adat Jawa dan Tionghoa.

Sementara itu, Klenteng Tien Kok Sie mengeluarkan satu patung dari 15 keloleksi patung dewa dewi, yakni dewa pemerintahan atau Kong Tek Cung Ong.

Kong Tek Cung Ong dikeluarkan karena momentum Grebeg Sudiro 2024 bersamaan dengan pesta politik. Dewa itu diharapkan menjadi simbol Pemilu 2024 berjalan lancar tanpa keributan.

Rebutan Gunungan Grebeg Sudiro 2024 dan menyebar kue keranjang dimulai pukul 16.20 WIB. Penyalaan lampu teko pukul 16.50 WIB.

Grebeg Sudiro adalah event budaya dan wisata yang merupakan simbol ekspresi, akulturasi, dan pembauran kebhinekaan. Grebeg Sudiro dijalankan warga Kelurahan Sudiroprajan sejak 2007. Grebeg Sudiro 2024 menjadi bagian dari 110 event yang masuk Karisma Event Nusantara 2024.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjelaskan Grebeg Sudiro dari tahun ke tahun menjadi lebih baik dengan masuk KEN 2024. Event itu dapat dinikmati warga Solo dan wisatawan.

Menurut dia, bazar potensi Grebeg Sudiro 2024 di kawasan Pasar Gede Solo akan disetop, Sabtu (10/2/2024) karena ada masa tenang Pemilu 2024. Namun lampion akan dinyalakan pada akhir pekan.

Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan ada sekitar 300 event yang diajukan pemerintah daerah supaya masuk KEN 2024. Sebanyak 110 terkurasi masuk KEN 2024.

Menurut dia, delapan event di antaranya dari Jawa Tengah. Empat di antaranya merupakan event Kota Solo.

“Grebeg Sudiro menampilkan kolaborasi seni Jawa dan Tionghoa sehingga menjadi potensi daya tarik yang unik, punya selling point,” ungkap dia.

Ni Wayan mengatakan kementeriannya mendorong warga Sudiroprajan mengedepankan narasi dan konten kreatif dalam industri pariwisata. Grebeg Sudiro bisa menjadi produk wisata dengan paket perjalanan. Promosi bisa dilakukan lebih luas dengan jejaring digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya