SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Kartu sakti Jokowi yakni KIS di Boyolali terdapat kesalahan cetak sebanyak ratusan unit.

Solopos.com, BOYOLALI – Ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang telah dibagikan kepada masyarakat Boyolali diketahui salah cetak. Namun, KIS tersebut dipastikan masih dapat digunakan oleh pemiliknya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Mojosongo, Utami Wiji Hastuti, mengatakan KIS di Mojosongo sudah dibagikan kepada masyarakat sejak tanggal 30 September lalu.

Jumlah penerima KIS di Mojosongo sebanyak 807 orang, dari jumlah KIS yang telah dibagikan itu sebanyak 20% atau sekitar 161 KIS diketahui salah cetak.

“Kami menerima keluhan dari sejumlah penerima KIS di Mojosongo setelah mereka menerima kartu,” ujar Utami saat ditemui di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Jumat (6/11/2015).

Utami mengatakan ratusan KIS yang telah dicetak pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) itu diketahui salah dalam menulis tanggal lahir penerima. Selain itu, terjadi kesalahan dalam menulis fasilitas kesehatan (faskes) penerima.

“Warga Mojosongo yang sakit seharusnya dirawat oleh dokter yang membuka praktik di puskesmas Mojosongo. Namun, ternyata faskes KIS terlulis di puskesmas Musuk yang lokasi lebih jauh,” kata Utami.

Menurut Utami kesalahan cetak KIS itu dikeluhkan warga hingga akhirnya TKSK meminta Badan Penyelenggara Kesehatan Jaminan Sosial (BPJS) membuka pelayanan pegganti KIS yang salah cetak.

KIS yang salah cetak, lanjut dia, masih bisa digunakan oleh pemiliknya dengan syarat menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat periksa ke dokter atau ke rumah sakit.

Senada diungkapkan TKSK Nogosari, Sunari. Menurut dia, penerima KIS di Nogosari sebanyak 2.624 orang. Dari penerima KIS tersebut sebanyak 20% atau sekitar 525 kartu yang telah dicetak diketahui salah cetak.

“Kesalahan mencatak KIS itu seperti salah menulis tanggal lahir pemilik dan faskes,” ujar Sunari.

Menurut dia, akibat KIS yang salah cetak itu salah seorang pasien pernah ditolak saat periksa ke dokter. Ia meminta kepada BPJS sebagai lembaga yang mendistribusikan KIS di Boyolali menginformasikan kepada semua puskesmas dan rumah sakit untuk tidak menolak pasien yang KIS diketahui salah cetak.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendali Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengadaan Peserta BPJS Cabang Boyolali, Brianita Kusumasari, mengakui KIS yang telah diterbitkan Kemensos ada yang salah cetak.

Ia memastikan KIS yang salah cetak itu masih bisa digunakan oleh pemiliknya.

“Kami membuka pelayanan pemindahan lokasi faskes akibat salah cetak KIS di kantor setiap hari. Syarat pindah faskes yakni mengisi formulir, membawa KIS, fotokopi KK dan KTP,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya