Soloraya
Jumat, 1 Februari 2013 - 13:32 WIB

KARTU SINTAWATI Bakal Diluncurkan 7 Februari Mendatang

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

SRAGEN – Kartu Siswa Pintar Warga Sukowati (Sintawati) rencananya akan diluncurkan di Kantor Balaidesa Patihan, Kecamatan Sioharjo, Sragen, Kamis (7/2/2013). Peluncuran akan dilaksanakan saat ada kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Advertisement

Sekretaris Dinas Pendidikan Sragen, Joko Saryono, mengungkapkan pihaknya masih menunggu informasi selanjutnya terkait peluncuran Sintawati. “Dinas Pendidikan masih menunggu instruksi dari Pak Bupati,” ujarnya kepada Solopos.com.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Sidoharjo, Effendi Darmono, mengungkapkan hingga Kamis ia belum mendapatkan data siswa penerima Sintawati. Ia belum tahu, berapa siswa asal Kecamatan Sidoharjo yang mendapatkan Sintawati Melati dan Menur. Namun ia telah mengumpulkan kepala SD di Kecamatan Sidoharjo untuk diberikan pengarahan soal Sintawati.

Untuk mendistribusikan Sintawati, ungkapnya, ia meminta sekolah-sekolah di satu desa bekerja sama dalam satu tim khusus. Tim tersebut yang nantinya akan mencari di mana siswa penerima Sintawati Melati dan Menur, bersekolah. Pasalnya menurut informasi yang ia peroleh, data penerima Sintawati hanya menunjukkan alamat orangtua siswa, bukan sekolah siswa.

Advertisement

Sebelumnya, terang Effendi, Sintawati yang didistribusikan dari kabupaten akan dipilah-pilah per desa di UPTD. Selanjutnya, kartu tersebut didistribusikan ke tim khusus yang sudah dibentuk di tiap desa. Tim itu yang akan mendistribusikan kartu. Jika ternyata ada kartu Sintawati yang penerimanya tidak ada, akan disampaikan lagi ke tim di kabupaten. “Kemungkinan siswa itu sekolah di luar Sragen karena Kecamatan Sidoharjo cukup dekat dengan daerah lain,” jelasnya.

Ihwal bagaimana nasib siswa miskin asal Sragen yang sekolah di luar Sragen, kata Effendi, belum dibahas lebih

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif