SOLOPOS.COM - Anggota Polwan Polres Karanganyar membagikan permen dan air mineral kepada ribuan karyawan pabrik tekstil Kusumahadi Group yang menggelar aksi demo di kantor Bupati Karanganyar pada Rabu (5/6/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, KARANGANYAR– Karyawan Kusumahadi Grup mendatangi kantor Bupati Karanganyar pada Rabu (5/6/2024). Kedatangan para karyawan ini untuk mengadukan nasib karena belum mendapat gaji.

Pantauan Solopos.com, karyawan datang dengan berkonvoi menggunakan kendaraan bermotor dari Pabrik Kusumahadi di Jalan Raya Solo-Tawangmang, tepatnya Jaten sekitar pukul 09.15 WIB. Massa kemudian tiba di Alun-alun Karanganyar pada pukul 09.30 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di Alun-alun Karanganyar, mereka memarkirkan kendaraan lalu berjalan kaki menuju kantor Bupati Karanganyar.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy langsung turun mengamankan aksi itu. Kapolres ikut berbaur dengan para peserta aksi berjalan menuju kantor Bupati.

Aksi humanisme juga ditunjukkan dari anggota Polwan. Mereka membagikan permen dan air minum kepada peserta aksi. Kemudian Polres juga menyiapkan tim kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan gratis dalam aksi tersebut.

Di depan kantor Bupati, massa menggelar aksi dengan melakukan orasi. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan Aksi Menuntut Hak Karyawan Kusumahadi Grup. Selain itu juga membawa poster berisi tulisan Kerja Kilat Gaji Telat, dan BRI Ku Nunggak Rongsasi Pak… Piye iki?”.

Dalam orasinya, koordinator peserta aksi, Haryanto mengatakan aksi unjuk rasa diikuti karyawan dari Kusumahadi Grup terdiri atas PT Pamor Spinning Mills, PT Kusuma Putra Santoso, dan PT Kusumahadi Santosa.

Aksi ini digelar karyawan untuk mengadukan nasib yang sudah tidak digaji selama tiga bulan. Karyawan juga mengaku tunjangan hari raya (THR) belum kunjung dibayar.

“Kami datang ke sini terpaksa setelah hanya diberikan janji-janji oleh perusahaan. Kami hanya diberi PHP. Dan apa yang menjadi tuntutan kami tidak pernah direalisasikan,” kata Haryanto.

Para karyawan memberikan opsi bagi perusahaan apakah akan membayar gaji yang tertunda atau memberikan pesangon bagi karyawan. Dikatakannya ada sekitar 1.500 Karyawan Kusumahadi Grup yang tak dibayar gajinya. Dia mengatakan sebelumnya telah mengadukan nasib ke DPRD. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan nasib.

“Kami meminta hak karyawan gaji yang tidak dibayar tiga bulan, perusahaan melunasi BPJS Ketenagakerjaan yang menunggak tiga tahun dan THR baru dibayarkan 10 persen,” kata dia.

Para karyawan juga mempertanyakan kepastian nasib apakah akan tetap berlanjut dikerjakan atau tidak. Perusahaan hanya terus berdalih masih mencari investor untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Perut kami sudah tidak bisa diajak kompromi. Karena itu kami menuntut kepastian di sini,” katanya.

Lebih lanjut Ketua DPD Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kabupaten Karanganyar ini menyatakan pabrik Kusumahadi Grup berhenti beroperasi sejak 21 April lalu.

Para karyawan yang berjumlah sekitar 1.500 orang dirumahkan tanpa kejelasan. Dia berharap dengan aksi ini bisa memberi kecerahan bagi nasib para karyawan.

Pihaknya meminta Pj. Bupati Karanganyar ikut turun tangan untuk itu.

Penjabat (Pj.) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi didampingi Pj Sekda Zulfikar Hadid dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Martadi, menemui perwakilan aksi.

Dalam pertemuan itu, Timotius mengatakan menampung semua aduan para karyawan dan akan ditindaklanjuti. Pemkab akan langsung melayangkan surat ke pemilik perusahaan untuk segera menyelesaikan persoalan nasib para karyawan.

“Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Karena masalah ini hanya bisa diselesaikan jika ada uang. Tugas kami nanti mengejar owner supaya membayarkan apa yang menjadi hak karyawan,” kata dia.

Yang jelas, Timotius, mengatakan Pemkab akan mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya menekan perusahaan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami akan melayangkan surat dan meminta perusahaan membayarkan itu. Sekali lagi kami tidak bisa menjanjikan apa pun,” jelas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya