Soloraya
Jumat, 8 Januari 2021 - 15:15 WIB

Kasus Arisan Online Sragen Berbuntut Pengiriman Karangan Bunga Sadis, Polisi Periksa 8 Saksi

Muh Khodiq Duhri  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wujud karangan bunga bertuliskan kalimat sadis di salah satu hajatan warga Masaran Sragen yang menghebohkan warga. (Instagram)

Solopos.com, SRAGEN -- Aparat Polres Sragen telah memeriksa delapan saksi terkait kasus mandeknya arisan online yang dikelola oleh MI, 23, wanita muda asal Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen.

Hingga kini, polisi masih mengembangkan penyelidikan terkait perkara yang dilaporkan oleh sejumlah anggota arisan online itu pada akhir November 2020 lalu tersebut.

Advertisement

“Sementara sudah ada delapan saksi yang diperiksa,” jelas Kasubag Humas Polres Sragen, Iptu Suwarso, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, kepada Solopos.com, Jumat (8/1/202).

Ini Alasan Pemerintah Pakai Istilah PPKM Ketimbang PSBB Jawa-Bali

Advertisement

Ini Alasan Pemerintah Pakai Istilah PPKM Ketimbang PSBB Jawa-Bali

MI diduga mengelola tiga grup arisan online sejak awal 2020 lalu. Adapun total dana yang berhasil dihimpun dari tiga grup arisan online itu diduga mencapai sekitar Rp1 miliar. Akan tetapi, kerugian yang dilaporkan sejumlah anggota arisan online itu kepada polisi mencapai sekitar Rp67 juta.

“Sementara masih penyelidikan. Baru pemeriksaan saksi-saksi. Soal kerugian yang dilaporkan Rp67 juta,” terang Iptu Suwarso.

Advertisement

Kekesalan

Itu adalah akumulasi kekesalah dari anggota arisan online karena menganggap MI tidak memiliki iktikad baik untuk mengembalikan uang mereka. Karangan bunga itu dikirimi oleh sejumlah anggota arisan online. Salah satunya adalah Irene Junitasari, 20, wanita asal Ngrampal, Sragen.

Ratusan tamu undangan pesta perkawinan itu dibuat geger dengan sebuah karangan bunga yang berisi kalimat cukup sadis. Karangan bunga itu bertuliskan, “Selamat menikah kakaknya Mia Wida. Selamat menikmati uang haram [Rp]1M hasil nilep arisan. Kapan nih dibayar shay. Member Arisan By Wida.

Karangan bunga itu tak hanya mengebohkan ratusan tamu undangan, tetapi juga menghebohkan jagat maya.

Advertisement

PSSI Jateng Sebut Stadion Jatidiri Belum Layak Gelar Kompetisi

Irene mengirim karangan bunga itu pada hari H pernikahan yakni pada 23 Desember lalu. Ia mengirimkan karangan bunga itu sekitar pukul 12.00 WIB siang. Pada saat itu, tidak ada warga yang menolak karangan bunga itu.

“Mungkin saat itu [panitia hajatan] pada sibuk sendiri-sendiri. Di depan hanya ada rombongan tamu. Tidak ada penolakan, tapi selang 2-3 jam kemudian, ada pesan dari MI yang dikirim ke grup arisan. Isinya dia mengancam akan mengusut tuntas [pengiriman karangan bunga],” ujar Irene. (Moh. Khodiq Duhri)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif