Soloraya
Senin, 14 Juni 2021 - 15:32 WIB

Kasus Covid-19 Klaster Kudus di Sragen Tambah, 14 Orang Positif

Tri Rahayu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Corona. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Kudus di wilayah Desa Brojol, Kecamatan Miri, Sragen, bertambah dari lima orang menjadi 14 orang. Persebaran klaster dari Kudus itu diduga menyebar di wilayah desa lainnya dan ada satu kasus di wilayah Gemolong.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengambel sampel specimen terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Miri itu untuk kepentingan uji laboratorium genome sequencing untuk mengetahui persebaran mutase Covid-19.

Advertisement

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan sudah ada 14 orang di Miri yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Kudus saat mengiring pengantin. Dia menyempaikan orang tua pengantin di Miri meninggal dan mertua pengantin di Kudus juga meninggal. Yuni, sapaan akrab Bupati, curiga ada varian baru di Miri.

“Oleh karenanya perlu memperbanyak testing. Specimen dari 14 orang ini sudah kami ambil dan rencana dikirim ke balai penelitian di Jogja. Dengan cara genome sequencing itulah bisa diketahui Covid-19 tersebut varian baru atau bukan. Kami betul-betul waspada kalau varian baru B.1.617.2. Karena tanpa gejala, tanpa batuk pilek, tanpa panas, tahu-tahu perburukan yang membutuhkan bantuan pernafasan,” ujar Yuni.

Advertisement

“Oleh karenanya perlu memperbanyak testing. Specimen dari 14 orang ini sudah kami ambil dan rencana dikirim ke balai penelitian di Jogja. Dengan cara genome sequencing itulah bisa diketahui Covid-19 tersebut varian baru atau bukan. Kami betul-betul waspada kalau varian baru B.1.617.2. Karena tanpa gejala, tanpa batuk pilek, tanpa panas, tahu-tahu perburukan yang membutuhkan bantuan pernafasan,” ujar Yuni.

Baca juga: Kronologi Muncul Covid-19 Klaster Masjid di Paulan Karanganyar

Yuni menyampaikan pada orang berusia 50 tahun itu berisiko tinggi sehingga menjadi prioritas dalam vaksinasi supaya terjadi gejala tidak sampai fatal. Yuni berharap Covid-19 di Miri itu bukan varian baru.

Advertisement

Baca juga: Warga Kedawung Ditemukan Meninggal di Persawahan Karangmalang Sragen, Diduga Kepeleset

Gemolong

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto menyampaikan Covid-19 dari Kudus itu sudah menyebar ke desa lain dan di wilayah Gemolong ada satu kasus. Dia mengatakan semula ada lima orang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tracing sebanyak 32 orang.

Dia melanjutkan kemudian dilakukan tracing lagi sebanyak 31 orang dan ditemukan sembilan orang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga totalnya ada 14 kasus pada klaster dari Kudus di Miri.

Advertisement

Baca juga: Keren! Ini Produk Perusahaan Serat Terbaik Hindia Belanda di Wonogiri

“Kalau Covid-19 ini varian baru maka sangat berbahaya. Tanpa gejala, tanpa penyakit penyerta atau komorbid, tahu-tahu meninggal. Antisipasinya hanya dengan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak. Untuk antisipasi lainnya bisa lewat vaksinasi, walaupun dengan vaksinasi pun juga ada yang kena,” jelasnya.

Hargiyanto menyampaikan untuk sampel specimen yang diambil untuk uji laboratorium genomen sequencing sebanyak 10 orang dan belum dikirim. Hargiyanto masih berkoordinasi dengan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) di Jogja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif