SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan di hotel sesuai protokol kesehatan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tak hanya sektor wisata, jumlah kasus Covid-19 yang meningkat dan merebaknya varian Omicron juga mulai berdampak pada bisnis perhotelan di Kota Solo. Agenda meeting incentive conference dan exhibition (MICE) yang sedianya diadakan di sejumlah hotel Solo dibatalkan atau ditunda hingga Maret dan April.

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, kepada Solopos.com, Rabu (9/2/2022), mengatakan banyak event MICE di hotelnya yang dibatalkan. Hal itu baik acara korporasi maupun pemerintahan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka secara otomatis tidak diizinkan menggelar kegiatan di luar kota karena kasus kian meningkat. Salah satu agenda nasional yang ditunda yakni digitalisasi nusantara.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, 6 Rombongan Wisatawan Batal ke Mangkunegaran Solo

Acara yang diprediksi bisa menyedot ribuan pengunjung ini sedianya diadakan pada Sabtu (19/2/2022) dan Minggu (20/2/2022). Namun, akhirnya ditunda hingga Maret 2022 gara-gara jumlah kasus Covid-19 di Solo dan berbagai daerah lain meningkat.

Retno mengatakan pembatalan maupun penundaan acara paling banyak dilakukan korporasi dan pemerintahan. Padahal, okupansi kamar hotel pada Februari diprediksi tinggi setelah sebelumnya lesu atau low season pada Januari.

“Karakter Solo kan memang fokus pada MICE, pemerintahan, jadi kalau mereka sudah bisa menyerap anggaran, baru kami mulai naik,” terang Retno.

Baca Juga: Lebih Cepat dari Delta, Kasus Covid-19 Aktif Solo Hampir 1.000 Orang

Sebelumnya, Retno juga merasa sangat terbantu dengan adanya program sport tourism yang dicanangkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Sport tourism terbukti mampu mendongkrak okupansi.

Misalnya saat pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 2 lalu. Banyak para kru pemain yang menginap di hotel. Gibran, kata Retno, juga terbukti memiliki daya tarik yang kuat.

Sempat Optimistis

Sejumlah program putra sulung Presiden Jokowi itu terbukti membuat Solo ramai dikunjungi wisatawan sebelum kasus Covid-19 di Solo dan daerah lainnya meningkat. Hal itu berdampak pada kenaikan city occupancy Kota Solo pada akhir tahun menyentuh 80%.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Stasiun dan Bandara Solo Perketat Aturan

“City occupancy pada November atau Desember hampir 80%, di atas 75%. Ini baru terjadi selama saya 20 tahun bekerja di bidang hotel. Padahal kondisinya masih pandemi. Ini karena daya tarik beliau, yang menggerakkan semua agenda kegiatan sheingga membuat semua orang ingin ke Solo,” terang Retno.

General Manager The Alana Hotel, Sistho A Sreshtho, mengatakan hal yang sama saat ditanya mengenai kondisi perhotelan di masa pandemi. Pembatalan agenda MICE juga terjadi di tempatnya.

Baca Juga: PTM Solo Disetop setelah Temuan Kasus Covid-19 di 28 Sekolah

Padahal sebelumnya mereka sempat optimistis mengingat sejak awal Januari sudah mulai banyak reservasi untuk kegiatan MICE. Kendati demikian,Sistho, mengatakan mengikuti aturan yang berlaku demi mendukung pemerintah. Apalagi sejumlah pembatalan tersebut dikarenakan force majeure.

Selama kenaikan kasus ini, Sistho dan tim juga terus meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta pemberian vaksin booster kepada para staf. Selain untuk menjaga kesehatan para pegawai, hal itu juga dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para tamu yang ingin berkunjung ke Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya