SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo meminta warga kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal itu merespons imbauan kewaspadaan dari pemerintah pusat terkait merebaknya kembali kasus penyebaran virus Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan sudah ada imbauan dari pemerintah pusat terkait merebaknya kembali virus tersebut. Hal itu ditandai dengan adanya temuan peningkatan kasus covid-19 yang ditangani Kementerian Kesehatan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Widodo mengatakan imbauan kewaspadaan terkait covid-19 berlaku di semua daerah yang juga akan dijalankan di Kabupaten Sukoharjo. Bentuk kewaspadaan akan dilakukan dengan mengingatkan kembali pada masyarakat terkait penerapan prokes ketat agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus.

“Dari pemerintah pusat sudah mengeluarkan imbauan kewaspadaan virus Covid-19 dengan meminta masyarakat menerapkan prokes ketat,” ujar Widodo, Minggu (10/12/2023).

Widodo menjelaskan, penerapan prokes masih dijalankan di Kabupaten Sukoharjo meski tak seketat saat melonjaknya pandemi covid-19 pada 2020-2022 lalu. Hal ini terlihat seperti di kompleks perkantoran dengan beberapa pegawai dan masyarakat umum yang masih tertib memakai masker.

Penggunaan masker menurutnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat setelah pandemi Covid-19 berlangsung. Penggunaan masker juga sebagai tanda tingginya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan.

Pemkab Sukoharjo menekankan kepada masyarakat untuk kembali menerapkan prokes. Kebiasaan tersebut ditegaskan Widodo menjadi salah satu cara membantu menjaga kesehatan dan pencegahan penyebaran virus penyakit.

Widodo juga meminta bagi masyarakat yang belum mendapat vaksinasi Covid-19 untuk segera melapor ke petugas pelayanan kesehatan terdekat. Ia juga meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo untuk kembali aktif kembali memantau perkembangan Covid-19 di tengah masyarakat.

Menurutnya Pemkab Sukoharjo juga telah menindaklanjuti imbauan pemerintah pusat kepada jajaran pemerintah kecamatan, desa/kelurahan dengan mengingatkan kembali terkait kewaspadaan Covid-19.

Menurutnya di tingkat desa/kelurahan pada saat pandemi Covid-19 lalu, mereka sudah menerapkan prokes ketat dan membantu menyiapkan ruang isolasi.

“Mudahan-mudahan tidak ada lagi lonjakan kasus dan masyarakat tetap menerapkan prokes. Kondisi di Kabupaten Sukoharjo masih aman belum ada temuan kasus baru covid-19,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahydiyati menyebut pihaknya terakhir menerima pasien rawat inap Covid-19 pada Agustus 2023. Sejak saat itu hingga kini RSUD Ir Soekarno tidak lagi menerima temuan kasus baru.

Ia juga memastikan RSUD Ir Soekarno telah menyiapkan peralatan dan personal jika kemungkinan terburuk angka kasus melonjak kembali. Ia juga memastikan tenaga kesehatan menggunakan SOPnya dalam perawatan di zona infeksius.

“Kami mengikuti Universal Precaution. Artinya untuk di rumah sakit terutama di zona-zona infeksius, kami tetap memberlakukan pemakaian APD. Sampai saat ini kami belum merawat lagi kasus Covid-19. Untuk vaksinasi kami masih menunggu informasi lanjutan dari Dinas Kesehatan,” ungkap Yunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya