Soloraya
Minggu, 13 Desember 2020 - 20:45 WIB

Kasus Covid-19 Sragen Tambah 71 Dalam Sehari, 3 Warga Meninggal Dunia

Muh Khodiq Duhri  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Petugas memakamkan pasien terkorfirmasi positif corona Madiun, Jatim. (Antaranews.com)

Solopos.com, SRAGEN -- Tiga warga Sragen meninggal dunia dengan status positif Covid-19 pada Minggu (13/12/2020). Di hari yang sama, jumlah warga di Bumi Sukowati yang terkonfirmasi positif corona bertambah 71 orang.

Ke-71 orang itu menambah panjang daftar warga Sragen yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.163 orang. Sebanyak 632 di antaranya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan ruang isolasi di Technopark Ganesha Sukowati.

Advertisement

Waduh, Bawaslu Jateng Sebut Ada 158 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN dan Kades Selama Pilkada 2020

Pada Minggu, terdapat 33 warga yang dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19. Total terdapat 1.451 warga yang dinyatakan sembuh dari corona.

“Ada tiga warga yang meninggal dunia [dengan status positif corona]. Mereka adalah S, 50, warga Gupakwarak, RT 22, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, W, 50, warga Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, dan S, 68, warga Pakel RT 14/RT 05, Desa Japoh, Kecamatan Jenar. Ketiganya meninggal dunia di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Semua perempuan,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, kepada Solopos.com, Minggu malam.

Advertisement

Ketiga warga itu menambah panjang daftar warga Sragen yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 menjadi 80 orang.

Zona Merah

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, menegaskan Kabupaten Sragen masih berstatus zona merah Covid-19. Oleh sebab itu, protokol kesehatan perlu diperketat dalam segala bidang demi mengurangi penularan Covid-19.

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat jumlah warga positif corona dengan status tanpa gejala atau asimtomatik lebih banyak daripada mereka yang memiliki gejala atau simtomatik.

Advertisement

Di Tengah Simpang Siur Kebijakan Karantina, Hotel Berbintang Di Solo Tetap Gelar Makan Malam Nataru

“Saya merasakan penderitaan mereka yang ada di rumah sakit. Para tetangga cenderung abai. Padahal, mutasi genetik dari virus itu lebih ganas. Kita tidak boleh berpangku tangan. Butuh kerja sama dan bahu membahu. Harapannya Sragen bisa lalui zona merah, menjadi oranye, lalu jadi kuning, kemudian hijau,” terang Dedy pada acara peresmian Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu di Kantor Kemenag Sragen, Sabtu (12/12/2020).

KPU Sukoharjo Targetkan Rekapitulasi Penghitungan Suara di Kecamatan Rampung Hari Ini

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif