Soloraya
Minggu, 24 Mei 2020 - 08:41 WIB

Kasus Covid-19 Sukoharjo Tertinggi Ke-2 Se-Jateng, Warga Nekat Salat Id Berjamaah

Indah Septiyaning Wardani  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan umat muslim melaksanakan salat idulfitri atau salat id di Masjid Baitul Makmur Solobaru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Karanganyar, Minggu (24/5/2020). (Espos/ Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Di tengah status peringkat kedua se-Jawa Tengah kasus Covid-19, sebagian umat muslim di Kabupaten Sukoharjo nekat melaksanakan salat idulfitri atau salat id secara berjamaah.

Salat itu digelar di masjid kampung wilayah masing-masing, Minggu (24/5). Umat muslim tampak khusyuk mengikuti salat id.

Advertisement

Ratusan umat muslim salah satunya berberbondong-bondong datang ke Masjid Baitul Makmur Solobaru, Grogol, Sukoharjo sejak pukul 06.15 WIB.

Kecamatan Grogol merupakan zona merah dengan kasus Covid-19 tertinggi se-Kabupaten Sukoharjo. Dimana angka kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 30 orang.

Advertisement

Kecamatan Grogol merupakan zona merah dengan kasus Covid-19 tertinggi se-Kabupaten Sukoharjo. Dimana angka kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 30 orang.

Umat muslim tersebut datang dari berbagai wilayah, dengan menggunakan mobil maupun motor. Meski sebagian warga sekitar yang datang dengan berjalan kaki.

Pemudik yang Dikarantina Salat Idulfitri Berjemaah di Grha Wisata Solo

Advertisement

Salat id berjamaah juga dilaksanakan warga Tegakrejo, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto.

Tokoh masyarakat setempat, Abdillah Wibisono mengatakan salat id digelar di Masjid Mardhatillah yang diikuti sekitar 500 orang merupakan warga sekitar lokasi. "Hanya jamaah warga kampung saja. Tidak untuk umum," kata dia.

Salat Bukan untuk Umum

Warga menerapkan aturan pelaksanaan salat id bagi para jamaah di antaranya diwajibkan wudhu di rumah masing-masing, menggunakan masker, membawa sajadah atau alas salat sendiri serta tidak berjabat tangan. "Salat Id dimulai pukul 06.15 WIB," katanya.

Advertisement

Sebelumnya, pihak takmir masjid menyemprotkan disinfektan atau cairan pembunuh bakteri di seluruh lantai masjid. Sehingga lokasi masjid telah steril guna menekan persebaran virus Corona.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo Ihsan Muhadi sebelumnya mengaku sudah mendengar informasi adanya beberapa masjid kampung yang menggelar salat id. Namun salat id tersebut diperuntukkan bagi jamaah warga kampung setempat dan bukan untuk umum.

Guna Mengurai Jemaah, Salat Idulfitri di Wonogiri Kota Disebar ke 17 Tempat

Advertisement

"Saya mendengar ada masjid yang akan gelar Salat Id. Semuanya itu tidak mengajukan pemberitahuan ke kami, saya hanya dengar informasi itu saja," kata dia.

Ihsan mengaku tak bisa berbuat banyak apabila masjid di kampung menggelar salat id berjamaah. Sebab dalam surat edaran yang diterbitkan pemerintah hanya bersih imbauan untuk melaksanakan salat di rumah masing-masing.

Dalam surat tersebut tidak mengatur larangan mengingat wilayah Kabupaten Sukoharjo tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami hanya bisa mengimbau masyarakat agar melaksanakan salat id di rumah saja. Karena situasi saat ini masih darurat Covid-19," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif