SOLOPOS.COM - Ilustrasi protokol kesehatan melawan Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Temuan kasus Covid-19 di Sukoharjo terus meningkat selama beberapa waktu terakhir. Hingga Senin (28/2/2022), terdapat penambahan sebanyak 243 kasus yang didominasi penularannya melalui transmisi dalam keluarga.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, 243 tambahan kasus tersebut tersebar di 12 kecamatan di seluruh Sukoharjo. Temuan tersebut dibagi kembali oleh Satgas Penanganan Covid-19 di dalam sejumlah klaster penularan. Sejumlah klaster yang dipetakan hingga saat ini didominasi oleh klaster keluarga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan temuan ratusan kasus tambahan Covid-19 di Sukoharjo berdasarkan hasil pemeriksaan 121.896 sampel atau spesimen. Dari seluruh temuan, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 diketahui ada yang mengalami gejala dan tanpa gejala.

Baca juga: Belum Terapkan PTM Lagi, Bupati Sukoharjo: Kami Lebih Sayang Anak-Anak

“Ada sejumlah klaster yang ditemukan dan didominasi oleh klaster keluarga. Masing-masing yang terkonfirmasi ada yang sudah divaksin dosis pertama dan kedua, ada juga yang belum divaksin. Kondisinya beragam,” jelas dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (1/3/2022).

Menuntaskan Vaksinasi 

Sejumlah temuan menurut Tuti juga beragam ada yang memunculkan gejala dan tanpa gejala. Selain itu, Tuti menyampaikan, meskipun rata-rata temuan merupakan masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis pertama, dia menyarankan agar masyarakat menuntaskan program vaksinasi mengingat kasus Covid-19 yang kian meningkat.

“Melihat kondisi saat ini, saya harap masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua bisa segera mendatangi tempat pelayanan vaksin karena kasusnya semakin meningkat,” beber dia.

Baca juga: Kabar Baik, Sukoharjo Segera Dapat Kucuran Minyak Goreng Murah

Terkait persebaran varian Omicron, Tuti mengatakan belum bisa memastikan peningkatan kasus yang termasuk tinggi berkaitan dengan varian tersebut. Pasalnya, hingga saat ini, tercatat baru terdapat delapan pasien terkonfirmasi terpapar varian Omicron dan sudah dinyatakan sembuh.

“Terkait peningkatan kasus ini apakah Omicron belum bisa dipastikan sebelum ada hasil dari laboratorium. Untuk kasus meninggal yang baru rata-rata juga didominasi kelompok lanjut usia dan komorbid,” imbuh dia.

Terkait peningkatan penggunaan tempat tidur isolasi, Tuti juga menjelaskan terdapat peningkatan bed occupancy rate (BOR) secara signifikan. Di RSUD Ir Soekarno, dari total 73 tempat tidur yang disediakan, saat ini sudah terisi sebanyak 61 tempat tidur.

Baca juga: Kualitas Jalan Underpass Makamhaji Sukoharjo Dibuat Setara Jalan Tol

“Meningkatnya kasus temuan saat ini berbanding lurus dengan jumlah keterisian tempat tidur isolasi dan kurvanya masih naik terus selama beberapa waktu terakhir,” kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari laman Instagram @dinkes_kab_sukoharjo, per Senin (28/2/2022) tercatat kasus pasien aktif Covid-19 sebanyak 1.675 pasien menjalani isolasi mandiri, satu pasien menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat, dan 123 pasien menjalani rawat inap di rumah sakit. Total terdapat 14.811 pasien dinyatakan sembuh dan 1.412 pasien meninggal dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya