SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Mariyana Ricky PD)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengisyaratkan sejumlah event bakal terus berjalan kendati kasus konfirmasi positif Covid-19 terus merangkak naik. Event itu di antaranya untuk peringatan Hari Jadi ke-277 Kota Solo.

Ada Kirab Boyong Kedhaton, Festival Jenang, Semarak Jenang, dan Wayangan. Semarak Jenang di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Festival Jenang digelar di Koridor Ngarsopuro.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ya, terbatas, sedikit yang diundang. Kasusnya kan tinggi, tapi nanti dilihat ke depan bagaimana. Tapi, jangan sampai event terhenti karena itu bagian dari pemulihan ekonomi,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Canthik Kyai Rajamala Jadi Inspirasi Logo HUT Kota Solo, Ini Gambarnya

Festival Jenang Solo di Koridor Ngarsopuro yang merupakan event penting dalam peringatan Hari Jadi Kota Solo digelar pada Kamis (17/2/2022). Ketua Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia, Slamet Rahardjo, mengatakan ini adalah tahun ke-10 Festival Jenang Solo digelar.

“Karena masih Pandemi, acara kami kemas berbeda, sederhana dan kecil-kecilan. Tidak ada kirab seperti sebelumnya. Hanya seremonial kecil berbagi jenang pada tokoh masyarakat Solo yang setiap hari, siang, malam mengawal kota ini,” katanya seusai bertemu Gibran.

Ditanya soal jumlah jenang yang akan dibagikan dan jenisnya, Slamet mengaku hanya beberapa puluh takir untuk masyarakat dan tokoh Solo, sedangkan jenisnya masih dirumuskan. Panitia memiliki 22 pilihan jenis jenang, di mana 17 jenang di antaranya mengiringi perpindahan Keraton Kartasura ke Solo.

Baca Juga: Jadi Perdebatan, Sejarawan Dorong Penelitian Ulang Hari Jadi Kota Solo

Sarasehan Jenang

Selain Festival Jenang, event dalam rangka Hari Jadi Kota Solo lainnya yakni sarasehan membahas jenangmoforsa atau metamorfosa jenang dari sesaji jadi siap saji. “Jenang tradisi kita jadikan makanan kekinian siap jadi itu yang penting,” ucap Slamet.

Di sisi lain, pemadaman lampion di Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo terbukti cukup efektif mengurangi kerumunan di lokasi tersebut. Ketua Panitia Imlek Bersama Solo, Sumartono Hadinoto, menyebut kawasan itu sepi sejak Senin (8/2/2022).

“Sebenarnya sudah kami matikan sejak Minggu [7/2/2022], tapi mungkin belum pada tahu sehingga masih ramai. Senin dan Selasa sudah tidak ramai,” jelasnya, Rabu.

Baca Juga: Hari Jadi Kota Solo Disebut Bukan 17 Februari 1745, Kok Bisa?

Ia mengatakan siap apabila Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta lampion itu dilepas. Terlebih, pemasangan lampion itu memang tidak direncanakan sebelumnya dan baru dipasang setelah diminta oleh wali kota, tepat dua pekan sebelum Tahun Baru Imlek.

“Tujuannya kan untuk pemulihan ekonomi, PKL bisa berjualan di sana sehingga menggeliat. Evaluasi dilaksanakan dalam pekan ini. Panitia siap melepas, siap menyalakan lagi, pada prinsipnya siap,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya