Soloraya
Rabu, 12 Oktober 2022 - 09:46 WIB

Kasus Covid Masih Ada di Sukoharjo di 2022, Anggaran Diambil dari Asuransi

Tiara Surya Madani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah), berbincang dengan Bupati Sukoharjo Etik Suryani (kedua dari kanan), mengenai penanganan kasus Covid-19 di RSUD Ir Soekarno, Rabu (30/6/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO– Kasus covid-19 masih ditemukan di Kecamatan Sukoharjo. Namun refocusing anggaran untuk penanganan pasien sudah dihapuskan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, menjelaskan refocusing anggaran penanganan pasien Covid-19 telah dikembalikan ke pusat. Selanjutnya, ia menjelaskan penanganan pasien yang masih ada dikembalikan ke asuransi.

Advertisement

“Untuk penanganan pasien yang masih ada dikembalikan ke asuransi, BPJS, tidak serta merta kami lepas begitu saja. Dulu anggaran masih ada karena pandemi masih luar biasa,” kata Tri, Rabu (12/10/2022).

Hingga saat ini, total jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Sukoharjo dari 2021 hingga 10 Oktober 2022 mencapai 3.633 pasien, dengan angka sembuh 3.389, sedangkan 232 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Kasus aktif yang masih ditemukan sebanyak 6 pasien dengan 5 orang sedang menjalankan rawat inap, dan 1 di antaranya melakukan isolasi mandiri (isoman).

Advertisement

Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Mahanani, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Selasa (11/10/2022) mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan semua pihak agar kasus Covid-19 di Kecamatan Sukoharjo dapat tertangani dengan baik.

“Sekarang ini, melalui upaya kami bekerja sama dengan lintas sektoral, sukarelawan, dan berbagai pihak, sehingga permasalahan covid-19 di Kecamatan Sukoharjo dapat tertangani,” kata Kunari.

Ia menjelaskan, kasus Covid-19 masih ditemukan karena berdasarkan capaian vaksinasi ketiga masih dalam persentase rendah, namun stok vaksin di Puskesmas Sukoharjo sedang mengalami kekosongan.

Advertisement

“Masyarakat yang telah menerima vaksinasi 1 dan 2 sudah mencapai 90% lebih, namun vaksin ketiga masih dalam angka 35%, hal tersebut harus mendapat perhatian,” lanjut Kunari.

Ia mengatakan, vaksinasi sangat berpengaruh dalam pencegahan tertular Covid-19 dengan sistem herd immunity.

“Cara kerja vaksin itu herd immunity, yang mana akan menumbuhkan kekebalan tubuh.Misalkan delapan dari 10 orang sudah divaksin, maka dua yang lain aman,” lanjut Kunari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif