Soloraya
Rabu, 23 Maret 2022 - 16:35 WIB

Kasus DBD di Karanganyar Meluas, Tinggal 1 Kecamatan yang Masih Steril

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perawatan pasien demam berdarah. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karanganyar meluas hingga ke Jumapolo dan Ngargoyoso. Meski demikian, angka kasusnya menurun dan tidak ada penambahan kasus kematian.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, pada pekan ke-10 2022 terdapat penambahan atau perluasan wilayah kecamatan dengan kasus DBD yaitu Jumapolo dan Ngargoyoso. Dengan demikian, dari 17 kecamatan hanya Tawangmangu yang sampai saat ini belum ditemukan kasus DBD.

Advertisement

Sementara itu, wilayah dengan jumlah total kasus DBD paling tinggi secara berurutan adalah Jaten dengan 38 kasus, Tasikmadu 38 kasus, Karanganyar 37 kasus, dan Kebakkramat 21 kasus. Kemudian Colomadu 15 kasus, Mojogedang 12 kasus, Jumantono delapan kasus, Matesih delapan kasus, Gondangrejo tiga kasus, Jenawi tiga kasus, Karangpandan dua kasus, dan Kerjo dua kasus. Daerah dengan satu kasus yakni Jatipuro, Jatiyoso, Ngargoyoso, dan Jumapolo.

Baca Juga: Kasus DBD Tinggi, Nyamuk Wolbachia Disebar di Jogja

Kecamatan-kecamatan dengan kasus DBD tinggi merupakan kecamatan di wilayah dataran rendah dan padat penduduk. Sehingga banyak ditemui tempat perindukan nyamuk (breeding place) dan penularan DBD sangat cepat.

Advertisement

Sementara itu, hingga pekan kesepuluh 2022 angka total kasus DBD di Karanganyar mengalami penurunan sejak pekan ke-15 dengan 38 kasus. Secara berurutan sejak pekan pertama hingga pekan kesepuluh tersebut adalah 32, 21, 14, 24, 38, 17, 5, 15, 14, dan 11. Sedangkan angka kematian juga tidak bertambah sejak pekan keenam 2022, yakni 6 orang.

“Warga harus tetap menggiarkan pemberantasan sarang nyamuk [PSN], kebersihan lingkungan tetap dijaga,” ujar Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati.

Baca Juga: Waduh! Dinas Kesehatan Solo Sebut 2 Orang Meninggal Akibat DBD

Advertisement

Sebelumnya, kasus DBD hingga pekan keenam 2022 telah merenggut enam nyawa warga Bumi Intanpari. Kasus kematian ini terjadi di Tasikmadu dua orang, Colomadu dua orang, Jaten satu orang, dan Jumantono satu orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif