SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos) — Sejak Januari hingga pekan pertama September 2010, jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Solo tercatat sebanyak 401 kasus, dengan jumlah pasien meninggal dunia (MD) sebanyak enam orang. Dari 51 kelurahan, 45 kelurahan di antaranya dinyatakan sebagai wilayah endemis DBD.

“Dalam beberapa pekan terakhir memang ada peningkatan kasus penyakit DBD dan itu cukup mengkhawatirkan,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Titiek Kadarsih, saat ditemui wartawan di sela-sela acara Manasik Haji di Pendapi Gedhe Balaikota Solo, Sabtu (18/9).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Padahal, dikemukakan Titiek, tahun 2010 ini pihaknya telah mentargetkan jumlah kasus DBD yang terjadi maksimal hanya 300 kasus, atau separuh dari kasus pada tahun lalu yang mencapai sekitar 600 kasus. Sementara tahun 2008 lalu, pihaknya mencatat ada sekitar 800 kasus.

Tingginya kasus DBD tersebut, menurut Titiek, salah satunya dipicu kondisi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun saat ini masih musim kemarau, hujan kerapkali turun tanpa dapat diprediksi.

Bahkan disinyalir, selain nyamuk aides aigepty, saat ini virus DBD juga turut disebarkan nyamuk jenis aides albopictus.

“Sekarang tidak cuma nyamuk aides aigepty yang jadi penyebar virus DBD, tapi disinyalir, nyamuk jenis aides albopictus bisa menyebarkan virus tersebut,” katanya.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya