SOLOPOS.COM - IJ, 16, melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres Sragen, Senin (9/5/2016). Pelajar SMA yang baru lulus UN itu tidak terima dengan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang telah menghinanya dengan kata-kata kotor. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Siswi SMA Sragen mencabut laporan terkait dugaan penghinaan yang dilakukan anggota FPI.

Solopos.com, SRAGEN–Siswi SMA di Sragen, IJ, 16, Selasa (17/5), akhirnya resmi mencabut laporan dugaan penghinaan yang diduga dilakukan oleh anggota Front Pembela Islam (FPI) saat ia dan teman-temannya merayakan kelulusan sekolah pada Sabtu (7/5/2016) lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Laporan kepada polisi itu resmi dicabut setelah pimpinan FPI meminta maaf kepada IJ dan keluarganya saat dimediasi oleh Dandim 0725/Sragen Letkol Inf. Denny Marantika di ruang kerjanya pada Jumat (13/5/2016) sore. IJ datang sendiri ke Mapolres Sragen untuk mencabut laporan kasus penghinaan yang diduga dilakukan anggota FPI itu.

“Saat melaporkan kasus itu seorang diri. Dia juga mencabut laporan itu seorang diri. Saya tidak bisa menemani dia karena harus bekerja,” kata Rohadi, ayah IJ saat dihubungi Solopos.com, Selasa (17/5/2016).

Kedatangan IJ diterima di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres Sragen sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah mengutarakan niat untuk mencabut laporan, IJ dipersilakan menemui Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo. “Pak Kapolres memang ingin bertemu dengan anak saya. Mungkin karena sebelumnya, Pak Kapolres sudah berkoordinasi dengan Pak Dandim. Jadi, anak saya mengutarakan langsung niatnya untuk mencabut laporan itu kepada Kapolres,” terang Rohadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya