SOLOPOS.COM - Demo dokter (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Puluhan dokter menggelar demo di Tugu Jam depan Pasar Boyolali Kota, Rabu (27/11/2013). Demo sebagai bentuk solidaritas atas kasus kriminalisasi dokter yang terjadi di Manado. Demo yang dipimpin Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Boyolali, Syamsudin, melibatkan dokter dari berbagai unsur kesehatan mulai kepala Puskesmas, dokter poliklinik dan rumah sakit swasta.

Demo yang berlangsung selama hampir 45 menit diisi dengan berbagai macam orasi serta tuntutan agar tiga dokter yang dipenjara atas tuntutan malapraktik dibebaskan. Meskipun digelar di bundaran tugu jam tetapi aksi tersebut tidak signifikan mengganggu arus lalu lintas. Aksi tersebut juga dijaga puluhan aparat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami bukan penjahat kami bukan teroris yang jika berbuat salah bisa dipenjara. Kami bekerja di sini hanya semata-mata untuk menolong masyarakat,” kata salah seorang dokter dalam orasinya.
Orasi disampaikan beberapa dokter secara bergantian.

Selain orasi dan yel-yel dokter-dokter itu juga menyanyikan lagu Padamu Negeri saat menutup aksi demo. Mereka membawa karangan bunga serta spanduk berisi “Risiko Medis Bukan Tindak Kejahatan”, “Tolak Kriminalisasi Dokter”, dan lain-lain. Dokter juga kompak mengenakan pita hitam di lengan kanan.

Menurut Syamsudin, orasi keprihatinan itu ditujukan agar masyarakat juga memahami mengenai peran profesi dokter. “Memang banyak risiko yang dihadapi dokter saat memberikan pelayanan.”

Syamsudin menyampaikan dengan aksi demo tersebut maka layanan rawat jalan ditunda sampai 1,5 jam selama berlangsungnya demo. Kemudian jika ada operasi biasa yang sifatnya bukan darurat ditunda hingga Kamis (28/11).

“Yang hari ini tetap jaga adalah dokter yang ada di unit gawat darurat (UGD),” kata Syamsudin, di sela-sela demo.
Sementara itu, dari pantauan solopos.com di Poliklinik RSUD Boyolali tidak ada antrean pasien yang signifikan.

Kondisi ruang tunggu saat berlangsungnya aksi solidaritas itu masih cukup sepi. Sejumlah pasien juga masih bisa mendapatkan pelayanan dari petugas medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya