Soloraya
Jumat, 18 Maret 2016 - 09:35 WIB

KASUS DUGAAN TERORISME : Diiringi Ratusan Pelayat, Jenazah Fonda Dimakamkan di Polokarto

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi permakaman. (JIBI/Solopos/Dok)

Kasus dugaan terorisme diungkap di Poso disertai baku tembak beberapa waktu lalu.

Solopos.com, SOLO – Seratusan pelayat mengiringi pemberangkatan jenazah terduga teroris asal Solo, Fonda Amar Sholihin, 23, Jumat (18/3/2016). Fonda diberangkatkan dari kediamannya RT 002/ RW 011, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, setelah disalatkan di Musala Muhajirin, tak jauh dari rumahnya.

Advertisement

Pantauan solopos.com, seratusan pelayat berpeci dan sebagian bersurban mendatangi kediaman Ponda alias Dodo untuk menyalatkan Fonda di musala belakang kantor DPC PDIP Solo sejak pukul 05.30 WIB. Mereka datang secara bergelombang dan sebagian kendaraan diparkir di depan kantor DPC PDIP Solo.

Sekitar pukul 07.00 WIB, terdengar pekikan takbir dari para pelayat yang memenuhi jalan menuju kediaman Fonda. Sejumlah pelayat mengibar-kibarkan bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Tak berselang lama, sebuah mobil ambulans melaju pelan. Di belakangnya, para pelayat berkendaraan sepeda motor bergerak maju mengiringi ambulans.
Jenazah dan para pelayat selanjutnya beriringan menuju jalan protokol Jl. Slamet Riyadi Solo dan meluncur ke arah timur. Mereka menuju tempat permakaman di Polokarto, Sukoharjo.

Advertisement

“Berdasarkan hasil musyawarah keluarga Fonda, panitia permakaman dan TPM [Tim Pengacara Muslim] jenazah Fonda akan dimakamkan di tempat permakaman muslim Polokarto, Sukoharjo,” papar juru bicara panitia pemakaman Fonda, Endro Sudarsono kepada wartawan.

Endro mengatakan imam salat jenazah Fonda di musala Muhajirin adalah Ustaz Sholeh Ibrahim dan Ustaz Abu Husna. Prosesi salat jenazah Fonda, kata Endro, berjalan khidmat. Ratusan pelayat yang berdatangan berasal dari berbagai daerah di Soloraya.

Sementara itu, sejumlah warga di Brengosan, Purwosari, sempat terkaget-kaget atas kedatangan seratusan pelayat di kediaman Fonda. Mereka mengaku sama sekali tak tahu bahwa pagi itu ada prosesi pemakaman jenazah terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah.

Advertisement

Salah satu tetangga keluarga Fonda, Suparman, 53, mengaku tak lagi melihat Fonda sejak dua tahun lalu. Suparman juga tak tahu di mana keberadaan Fonda selama ini.

Di mata Suparman, Fonda dikenal sebagai aktivis musala tak jauh dari rumahnhya. Ia sendiri berhubungan baik dengan Fonda dan keluarganya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. “Meski saya dan Fonda berbeda paham, namun hubungan kami sangat baik. Dia aktif di musala Muhajirin, saya di masjid kampung,” paparnya saat berbincang dengan solopos.com.

Sementara itu, selepas jenazah Fonda diberangkatkan sejumlah warga terlihat masih berkerumun pertigaan gang tak jauh dari kediaman keluarga Fonda. Di pertigaan tersebut terpasang sebuah spanduk dari MMT bergambar wajah Fonda. Menurut keterangan warga, spanduk itu dipasang menjelang kedatangan Fonda. Di spanduk itu juga bertuliskan berbagai kalimat antara lain, “Selamat Datang Fonda Amar Sholihin As Syahid Insya Allah”.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif