Soloraya
Rabu, 30 April 2014 - 01:31 WIB

KASUS FLU BURUNG : Lalu Lintas Unggas di Solo Diperketat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Fenomena penyebaran virus Avian Influenza (AI) atau flu burung di Kabupaten Wonogiri dan Boyolali direspons sigap Pemkot Solo. Dinas Pertanian (Dispertan) Solo bakal memerketat lalu lintas unggas dari kedua daerah untuk mengantisipasi virus serupa di Kota Bengawan.

Kepala Dispertan, Weni Ekayanti, saat dihubungi solopos.com, Selasa (29/4/2014), mengatakan perederan unggas dari daerah ter-suspect AI akan diperketat di Pasar Ayam Semanggi dan Pasar Depok. Hal itu lantaran mayoritas unggas yang diperdagangkan di pasar tersebut merupakan pasokan dari kabupaten sekitar. Informasi yang dihimpun solopos.com, setidaknya ada 3.000 unggas yang diperjualbelikan setiap harinya di Pasar Ayam. Mayoritas pasokan berasal dari Jawa Timur, Wonogiri dan Sragen.

Advertisement

“Dengan adanya kasus terbaru di Wonogiri, tentu kami akan meningkatkan pemantauan. Ini untuk memastikan bahwa komoditas di Solo layak dan aman dikonsumsi,” ujarnya.

Sejauh ini pihaknya rutin memberi vaksinasi dan penyemprotan disinfektan di pasar unggas. Menurut Weni, upaya antisipasi tersebut akan ditingkatkan minimal sebulan dua kali menyusul cuaca yang tidak menentu belakangan. Dispertan juga siap mengambil sampel darah untuk unggas yang dicurigai teridap AI. “Kalau ada sampel yang mengarah ke sana (flu burung) ya segera kami teliti. Jangan sampai virus ini menyebar di Solo.”

Pihaknya mengimbau warga, khususnya pemelihara unggas, untuk turut mengantisipasi penyebaran virus lewat sterilisasi kandang. Weni juga meminta warga proaktif melaporkan ke petugas jika ada indikasi ayam mati mendadak. Pasalnya, tahun lalu Dispertan masih menemukan enam penyebaran AI di Kota Solo.

Advertisement

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Efi Setyawati, mengaku telah meminta puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan tentang gejala dan penanganan AI pada manusia. Pasalnya, ada potensi virus dari hewan menular ke tubuh manusia lewat udara.

“Selain penyuluhan, kami mewanti-wanti petugas puskesmas agar lebih jeli melihat pasien dengan keluhan flu. Jika flu disertai sesak napas, terlebih pasien punya riwayat memelihara unggas, ada kemungkinan dia teridap AI.”

Untuk mencegah penularan virus pada manusia, Efi menyarankan pemelihara unggas tidak menempatkan kandang di dalam tempat tinggal. Pihaknya juga mendorong pembersihan rutin kandang berikut kelengkapan fasilitasnya. “Apalagi sekarang cuaca sedang kurang bersahabat. Kalau daya tahan turun, virus bakal lebih cepat masuk,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif