SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah balita (JIBI/Dok)

Kasus gizi buruk di Karanganyar diklaim menurun dan tinggal menyisakan 5 penderita.

Solopos.com, KARANGANYAR – Jumlah pengidap gizi buruk di Karanganyar menurun dari tahun sebelumnya. Jika pada 2014 lalu sebanyak 21 anak, tahun ini hanya tersisa 5 anak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kasi Perbaikan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Sunarto, mengatakan persoalan gizi buruk di Karanganyar dipengaruhi oleh beberapa faktor.

“Ada dua penyebab, yaitu karena sakit dan karena kurang asupan gizi,” kata dia saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Menurutnya gizi buruk akibat kurangnya asupan gizi lebih mudah ditangani. Sunarto mengatakan kurang asupan gizi pada anak balita sebagian besar disebabkan oleh pola asuh orang tua.

“Bukan masalah sedikit banyaknya makanan, namun asupan gizinya yang perlu diperhatikan,” kata dia.

Namun berbeda jika persoalan tersebut disebabkan oleh penyakit yang diderita seseorang balita.

Sebab pada pemberian asupan gizi harus disesuaikan dengan kondisi kesehatannya.

“Jadi lebih sulit kalau disebabkan sakit bawaan lahir,” kata dia.

Menurut dia, dari 21 penderita gizi buruk di Karanganyar, hanya 5 di antaranya yang disebabkan karena suatu penyakit.

Sementara itu Kepala DKK Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, mengatakan sulit bagi suatu daerah bersih dari pengidap gizi buruk.

“Salah satunya ya karena faktor penyakit itu. Kalau sebabnya karena kurang asupan, itu bisa ditangani,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya