SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten mengeluarkan Surat Edaran (SE) antisipasi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan tahun ini. Isi SE itu di antaranya untuk melakukan upaya penghematan air hingga tidak melakukan pembakaran sampah di hutan maupun lahan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, SE yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, dengan nomor B/010.2/831/32 tertanggal 27 Juli itu ditujukan kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, serta kepala desa (kades) se-Kabupaten Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

SE itu dibuat menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 1/2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. Selain itu menindaklanjuti SE Sekda Jateng terkait upaya mitigasi dampak El Nino serta antisipasi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan 2023.

Kepala OPD, camat, serta kades diminta melakukan langkah antisipatif pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan dan dampak selanjutnya.

Meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasi waduk, embung, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk digunakan pada saat musim kemarau.

Melakukan langkah dan persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan rendah pada musim kemarau tahun 2023. Melakukan penghematan air, melakukan langkah adaptasi terhadap perubahan iklim khusus untuk ketahanan pangan.

Tidak melakukan pembakaran sampah di hutan maupun lahan, termasuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan. Melakukan kolaborasi multipihak dalam pencegahan dan penanganan awal terhadap kebakaran hutan dan lahan.

Selain menindaklanjuti SE Sekda Jateng untuk melakukan mitigasi dampak El Nino, Jajang menjelaskan SE itu sekaligus menindaklanjuti tren kejadian kebakaran lahan yang belakangan terus meningkat di Kabupaten Bersinar. Jumlah kejadian kebakaran lahan tahun ini melonjak dibandingkan tahun lalu.

“Berangkatnya dari peningkatan kasuistik yang cukup signifikan. Barangkali aktivitas-aktivitas yang berisiko terhadap kebakaran lahan untuk diantisipasi, teman-teman wilayah yang tahu. Terutama terkait dengan perilaku yang dianggap tidak bahaya, seperti pembakaran di lahan sawah dan lain-lain. Kami hanya menekankan saja saat ini aktivitas-aktivitas itu berisiko di musim seperti ini,” jelas Jajang saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (31/7/2023).

Jajang menjelaskan setiap tahun Pemkab mengeluarkan SE terkait upaya mitigasi risiko kekeringan serta kebakaran hutan  dan lahan memasuki kemarau. SE itu kembali dikeluarkan memasuki musim kemarau tahun ini sekaligus menindaklanjuti fenomena El Nino serta tren kejadian kebakaran lahan dan hutan di Klaten yang meningkat tajam.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, melalui Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, menjelaskan jumlah kejadian kebakaran selama Juli 2023 mengalami peningkatan seiring memasuki musim kemarau. Pada Juni 2023, ada 26 kejadian kebakaran yang ditangani Damkar Klaten.

Pada Juli 2023, kasus kebakaran tercatat sebanyak 60 kejadian atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan jumlah kejadian pada Juni. Rincian kejadian kebakaran pada Juli meliputi 34 kejadian kebakaran lahan kosong, 10 kejadian kebakaran rumpun bambu, sembilan kejadian kebakaran bangunan, tiga kejadian tumpukan kayu, tiga kejadian kebakaran oven kayu, serta satu kejadian kebakaran kendaraan.

Sumino menjelaskan peristiwa kebakaran lahan itu terjadi pada lahan tebu, lahan kosong, lahan bekas pertanian. Tak sedikit dari kejadian kebakaran lahan itu berada di lokasi yang sulit dijangkau mobil Damkar. Alhasil, pemadaman dilakukan secara manual oleh relawan serta petugas Damkar.

Faktor penyebab kebakaran lahan rata-rata terjadi akibat pembakaran sampah yang tidak ditunggu hingga meluas. Ada pula kegiatan pembakaran lahan yang ditunggu namun api tak bisa dikendalikan dan ditinggalkan.

Meski belum ada kejadian kebakaran lahan yang merembet ke permukiman, namun risiko itu bisa saja terjadi. Belum lagi asap dari pembakaran itu bisa mengganggu pengendara.

Lantaran hal itu, Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten mengimbau agar warga tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.

“Kami mengajak masyarakat untuk melakukan aspek pengendalian serta pencegahan,” kata Sumino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya