SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan Dinkes Boyolali mengambil sampel makanan di Anggorosari, Pulisen, Boyolali, Selasa (18/7/2023) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali pada Selasa (18/7/2023) pagi melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengobatan langsung kepada warga di Anggorosari RT 005/RW 001, Pulisen, Boyolali yang mengalami keracunan massal.

Dinkes mengambil delapan sampel makanan hajatan yang dikonsumsi warga yang mengalami gejala keracunan. Sampel itu akan dicek laboratorium untuk mencari penyebab keracunan tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menceritakan kronologi kejadian bermula pada Minggu (16/7/2023) pukul 09.00 WIB makanan hajatan disiapkan. Kemudian pada pukul 11.00 WIB makanan dihidangkan, lalu pada 11.30 WIB, warga mulai makan.

Kemudian, pada Senin (17/7/2023) pukul 16.00 WIB beberapa warga mengeluh mual, muntah, sakit perut, pusing, dan diare. Lalu, pukul 18.30 WIB beberapa warga melapor ke ketua RT setempat jika mengalami gejala mual, pusing, muntah, diare, setelah makan di hajatan tersebut.

Kemudian, Selasa pagi, tim gerak cepat dari Puskesmas Boyolali, Dinkes Boyolali, dan instansi terkait melakukan investigasi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengobatan langsung. Dari hasil tersebut, didapati ada sekitar 500 orang yang makan makanan hajatan. Lalu 60 orang sudah diwawancara dengan 43 orang bergejala dan 17 tidak sakit.

“Sampel makanan yang diamankan tim gerak cepat Puskesmas Boyolali I ada es krim, kuah soto, sosis basah, daging, telur bacem, wajik, jadah, dan ayam. Untuk biologisnya muntahan,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa sore.

Sampel tersebut langsung dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan (Balabkes dan PAK) Provinsi Jawa Tengah. Selain mengirimkan sampel, Dinkes Boyolali juga melakukan pengobatan kepada masyarakat.

Seperti dberitakan, puluhan warga Anggorosari, Kecamatan Pulisen, Kabupaten Boyolali, diperiksa oleh tim kesehatan Puskesmas Boyolali I pada Selasa (18/7/2023). Mereka mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan hajatan nikah.

Lurah Pulisen, Ardita Devi Mayasari, membenarkan kabar tersebut saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa siang. “Kemarin Minggu [16/7/2023] di wilayah situ [Anggorosari] ada hajatan. Tapi H+1, Senin [17/7/2023] kok ada warga yang merasa pusing, diare, mual, dan muntah,” ujar Dita.

Ia menjelaskan ada sekitar 43 orang yang diperkirakan memeriksakan kesehatan. Beberapa warga sudah memeriksakan diri terlebih dahulu ke rumah sakit. “Itu hajatan warga sekitar, mantu. Untuk makanan dari katering,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya