SOLOPOS.COM - Ilustrasi korupsi (Dok/JIBI/Solopos)
Kasus korupsi Klaten yakni pemutakhiran data Dispendukcapil 2008 disidangkan di Pengadilan Tipikor Semarang.
Solopos.com, KLATEN – Persidangan kasus dugaan korupsi pemutakhiran data kependudukan 2008 dengan terdakwa mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Klaten, Sarjono, digelar beberapa pekan terakhir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Semarang.
Kuasa Hukum Terdakwa, Joko Yunanto, mengatakan lanjutan sidang digelar Senin (26/10/2015). Dalam persidangan itu, sejumlah saksi dihadirkan yakni Asisten Pemerintahan Setda Klaten, Bambang Sigit Sinugroho; Sekda Klaten, Jaka Sawaldi; mantan Sekda Klaten, Indarwanto, serta sejumlah panitia.
Joko tak menampik dalam persidangan sempat terungkap aliran dana ke sejumlah pejabat. Bupati Klaten, Sunarna disebut-sebut terlibat dalam aliran dana itu.
Dari keterangan di persidangan, Joko menjelaskan dana yang diterima para pejabat termasuk bupati sudah dikembalikan ke kas daerah. “Total [dana yang dikembalikan] ada Rp295 juta,” katanya, Selasa (27/10/2015).
Disinggung persidangan bakal menghadirkan bupati sebagai saksi, Joko menuturkan melihat perkembangan persidangan.
“Harapannya Pak Bupati bisa memberikan keterangan dalam arti menjadi saksi meringankan bagi terdakwa. Karena pada waktu itu terdakwa menjalankan program atas izin beliaunya [bupati],” jelas dia.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan sidang bakal dilanjutkan pada Senin (2/11/2015). Agenda sidang masih pemeriksaan saksi-saksi.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sunarna, menyatakan siap memenuhi panggilan jika diminta menjadi saksi dalam persidangan yang menyeret mantan Kepala Dispendukcapil, Sarjono, sebagai terdakwa.
“Ya itu terserah dari pengadilan. Namanya warga negara siapapun ya harus siap,” kata dia.