Solopos.com, KARANGANYAR — Polres Karanganyar masih memburu pelaku berinisial G dalam kasus pembunuhan Joko Siswoyo, 23, guru Olahraga di MI Al Islam 3 Ngesrep, Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
G berperan menyiapkan tongkat dan karung yang digunakan untuk membunuh korban. Jasad korban ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Dingin, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar pada Kamis (4/5/2023).
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyono mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan pelaku G masih dalam pengejaran polisi.
“Masih lidik untuk pelaku G. Termasuk keterlibatannya,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (10/5/2023).
“Masih lidik untuk pelaku G. Termasuk keterlibatannya,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (10/5/2023).
Dia mengatakan dari keterangan kedua pelaku, masing-masing atas nama Agung Nugroho, 20 warga Jagalan, Jebres, Solo dan Gilang Adi Pratama, 26, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, G perannya menyiapkan tongkat dan karung. Kemudian mencari dan menunjukkan lokasi yang sepi.
“Kami berharap pelaku G mau menyerahkan diri,” kata dia.
Lalu, korban datang kembali ke rumah Agung pukul 23.30 WIB. Korban datang ke rumah Agung Nugroho dan diajak pelaku menemui tersangka Gilang Adi Pratama di tempat kerjanya (pabrik plastik Pucangsawit).
Selanjutnya korban diajak pelaku Agung Nugroho berboncengan menggunakan sepeda motor milik korban ke area persawahan Suruhkalang, Jaten, Karanganyar.
Di lokasi itu pelaku Gilang Adi Pratama sudah di sana. Di lokasi tersebut diduga terjadi cekcok hingga pelaku Agung Nugroho mencengkik korban dari arah samping menggunakan lengan kanan.
Korban mengeluarkan lendir dan kejang-kejang. Tak sampai di situ, Agung Nugroho menjegal kaki korban hingga terjatuh. Kemudian menyuruh Gilang untuk mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak tiga kali hingga mengeluarkan darah.
Korban yang sekarat kemudian dimasukkan dalam karung dan diisi tiga buah paving dan diikat menggunakan kawat. Para pelaku lantas membuang korban di aliran Sungai Bengawan Solo tepatnya di wilayah Mojolaban.
Di Suruhkalang, korban sempat mengirimkan share location melalui pesan WhatsApp (WA) kepada rekan indekosnya tengah malam. Namun sayangnya rekannya itu baru membuka keesokan harinya.
Hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Bengawan Solo tepatnya Dukuh Dingin, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat pada Kamis pagi.