SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengumumkan status Kota Solo KLB corona, Jumat (14/3/2020). (Solopos-Mariyana Ricky)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan memperpanjang status kejadian luar biasa atau KLB dan masa tanggap darurat Covid-19 hingga 7 Juni mendatang.

Sedianya, status KLB rampung pada 29 Mei namun akhirnya diperpanjang lantaran terjadi penambahan kasus baru sebanyak empat orang pada Selasa (26/5/2020) pagi. Tiga di antaranya berasal dari Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, dan satu kasus baru dari Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di samping itu, Pemkot Solo juga masih menunggu hasil uji spesimen swab secara polymerase chain reaction (PCR) pasien dalam pengawasan (PDP). Juga peserta rapid test massal yang hasilnya reaktif.

Uji Coba New Normal Dimulai di Jateng, Bagaimana Skenarionya?

Karena itu lah, perpanjangan status KLB Covid-19 Solo dipandang perlu. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan untuk sementara hasil uji cepat yang didapat hingga Selasa, ada delapan tenaga kesehatan (nakes) yang hasilnya reaktif.

Selain itu, dua pedagang dari Pasar Depok dan satu pedagang dari Solo Paragon Mall juga reaktif berdasarkan hasil rapid test. Mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang bakal dikarantina di Dalem Joyokusuman.

Ditutup Total

“Jika hasil uji PCR pedagang di Pasar Depok maupun Solo Paragon Mall ini positif terkonfirmasi Covid-19, akan ditutup total selama 14 hari. Tujuh hari setelah lebaran kami akan kembali menggelar rapid test massal,” jelas Rudy, sapaan akrabnya.

Selamat Datang Era New Normal, Jokowi Cek MRT Jakarta dan akan Cek Mal di Bekasi

Jika hasilnya banyak yang reaktif, Rudy memastikan hal itu akan menjadi masukan pada evaluasi status KLB Covid-19 Kota Solo berikutnya. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan saat ini tiga pasien baru positif corona asal Joyotakan telah dirawat di RSUD Bung Karno.

Sedangkan pasien asal Semanggi dirawat di RSUD dr Moewardi. Secara kumulatif sampai Selasa, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo mencapai 33 orang.

Perinciannya, empat orang meninggal, 22 sembuh, dan tujuh orang dirawat inap. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) naik jadi 195 orang. Dari jumlah itu, 13 orang masih dirawat inap, 153 sembuh, dan 29 meninggal dunia.

Masyarakat Bandel, Kasus Covid-19 Diprediksi Meledak Setelah Lebaran

Total orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 587 orang, yang dirawat inap tiga orang, 31 dirawat jalan, 34 masih dalam pemantauan, dan sisanya selesai.

Hubungan Keluarga

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tiga pasien dari Joyotakan yang bersamaan dengan perpanjangan status KLB Covid-19 itu ada hubungan dengan pasien ke-25 yang terkonfirmasi positif pada 7 Mei lalu.

Hasil rapid test mereka reaktif yang lantas diteruskan dengan uji PCR. “Dari enam kontak dekat, tiga di antaranya terkonfirmasi positif. Satu ada hubungan keluarga, dua tidak ada hubungan keluarga tapi ada kaitan dengan pasien ke-25, pasien ke-28, dan pasien ke-29 itu, tetangga,” jelas Ning, panggilan akrabnya.

Kabur Seusai Beraksi, Penjambret Tabrak Jembatan di Boyolali 

Pada Selasa, DKK juga melanjutkan tracing riwayat perjalanan pasien ke-33 asal Semanggi. Pasien tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri maupun ke luar kota.

Penelusuran juga kembali dilakukan di Joyotakan. Selain temuan kasus di dua RT di Kelurahan Joyotakan, terdapat tambahan kasus di wilayah RT baru. “RT 001, RT 002, kan sudah dikarantina. Nah yang di RT 005 yang tambahan baru akan kami tracing lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya