SOLOPOS.COM - Kampus Univet Bantara (Eko Mafrundoni Aprillyanto/JIBi/Solopos.com)

Kasus Univet Sukoharjo menyakut nama rektor universitas atas tudingan penyelewengan dana.

Solopos.com, SUKOHARJO – Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Trisno Martono, memberikan klarifikasi terkait dengan beredarnya hasil pemeriksaan keuangan atas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) APBU 2013/2014, Rabu (18/3/2015). Menurut Trisno, hasil tersebut perlu diluruskan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Trisno membantah tudingan penyelewengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Universitas (APBU) 2013/2014. Bahkan ia juga mengatakan, pengambilan dana selalu bersama dengan Pembantu Rektor II Univet.

“Rekening rektor bukan rekening pribadi, tapi rekening lembaga. Itu untuk menampung bantuan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti),” ungkapnya saat ditemui wartawan di lantai II Gedung Rektorat Univet Bantara.

Dalam upaya memberikan klarifikasi kepada Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP) Veteran Sukoharjo, Trisno telah menyiapkan tanggapan atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tim YPPP Veteran Sukoharjo.

Dalam hasil pemeriksaan tersebut, Trisno diminta mengembalikan uang senilai Rp4 miliar. Padahal menurutnya dana tersebut telah digunakan untuk program PPKHB PGSD senilai Rp3,2 miliar, hasil pemotongan biaya wisuda senilai Rp1,1 miliar, KKN tematik senilai Rp900juta, dana penyisihan senilai Rp103 juta, tunjangan struktural dan honorarium senilai Rp59 juta dan setoran uang PMB senilai Rp104,5 juta.

Pada kesempatan yang sama, Trisno mengaku telah melakukan upaya untuk dapat bertemu dengan pihak YPPP Veteran. Ia telah melayangkan surat sebanyak dua kali pada Oktober 2014 dan Februari 2015. “Tapi tidak pernah ada tanggapan, alasannya apa saya juga tidak tahu” jelasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus Univet Bantara melakukan demo pada Selasa (17/3/2015) di depan Gedung Rektorat. Mereka menuntut rektor untuk mundur dari jabatannya. Menanggapi hal ini, ia telah berulang kali melakukan komunikasi kepada mahasiswa melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Mahasiswa (Dema).

“Demo yang kemarin itu bukan dari organisasi resmi yang ada di Univet. kalau saya diminta mundur ya enggak apa-apa,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya