Solopos.com,WONOGIRI -- Kata atau dialek khas di Wonogiri rupanya tidak seragam. Kata-kata khas di Wonogiri selatan bisa berbeda dengan Wonogiri bagian timur.
Misalnya kata “oda” yang berarti tidak. Kata “oda” biasa dipakai masyarakat di Wonogiri bagian timur, seperti Kecamatan Purwantoro. Namun, kata ini tidak dipakai di percakapan masyarakat Wonogiri selatan.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ada juga kata khas yang dipakai di hampir semua wilayah di Wonogiri, seperti “tek”, “tek eram”, “biyuuh”, dan “haluwah”. Perbedaan kata antara Wonogiri bagian selatan dan Wonogiri bagian timur diakui warga setempat.
Perjalanan Kasus Penipuan Eks Dirut TransJakarta Donny Saragih
Seorang warga Purwantoro, wilayah Wonogiri bagian Timur yang perbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Deo Sandi Pratama, mengatakan di Purwantoro dan sekitarnya ada bahasa khas yang beda dengan wilayah lainnya, meski sama-sama masuk wilayah Kabupaten Wonogiri.
"Orang sini kalau mengungkapkan heran dengan kata huuweh. Nadanya dibuat panjang, terutama dihuruf U-nya," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (5/9/2020).
Deo menjelaskan di Purwantoro orang menyebut “tidak” menggunakan kata “oda”. Kata ini tidak dipakai oleh warga Wonogiri bagian selatan. Begitu pun kata "arek" yang hanya dipakai di Purwantoro.
Ra Mekakat, Tek Eram, Gene: Kata Khas Wonogiri yang Bikin Kangen Mudik
Beda Pilihan Kata Penegas
"Kalau Wonogiri kan khasnya ada imbuhan tek. Kalau di sini diimbuhi arek. Iyo arek, ora arek," kata Deo.
Seorang warga Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Wakidi, 65, membenarkan beda kecamatan di Wonogiri, beda pula kata khas yang biasa dipakai di percakapan sehari-hari.
"Di sini Batuwarno sama Karangtengah saja kadang beda bahasanya. Kalau makan di antara [waktu] siang dan sore sekita pukul 15.00 WIB, orang sini menyebutnya mindoni. Orang Karangtengah ada yang menyebut mentong," ujar dia.
Misterius, Tukang Becak di Sragen Dapat Bantuan Rp2,4 Juta, Padahal Tidak Mengajukan
Berikut deretan kata-kata bahasa Jawa khas Wonogiri yang medok abis:
1. Sak embuh: banyak
2. Jabang bayik: ungkapan protes kepada orang, barang maupun hewan
3. Ra mekakat dan tek eram: heran terhadap sesuatu namun berniat meledek
Ngeri! Dua Hari Tambah 70 Kasus Baru di Boyolali, 36 dari Klaster Pengawas Pemilu
4. Mentong dan mindoni: makan di antara siang dan malam
5. Gene atau geneo: kenapa
6. Tek: imbuhan untuk menegaskan suatu kata
7. Witekno: menjadi penyebab (Witekno nek luwe, mosok ora madang)
8. Sitok: satu
9. Climut: panjang tangan, suka mengambil barang orang
Cawabup Klaten Muhammad Fajri Positif Covid-19, Daftar ke KPU Hari Ini Via Daring
10. Oda: tidak
11. Huuweh dan haluwah: ekspresi kagum
12. Tumpek blek: penuh, banyak, sesak
13. Ndek abene: dahulu
14. Nyedit: aktivitas atau gerakan yang menunjukkan pantat
15. Arek: tambahan penegas kata seperti “tek”.