Soloraya
Sabtu, 13 Februari 2021 - 17:15 WIB

Kata Orang Pintar Luweng di Pracimantoro Wonogiri Hilang Sejak Puluhan Tahun

Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pencarian atau pengerukan luweng yang hilang di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Joho)

Solopos.com, WONOGIRI – Luweng di Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, diperkirakan telah hilang sejak puluhan tahun lalu. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Samrawi, berdasarkan keterangan orang pintar atau sesepuh desa setempat.

“Para sesepuh bilang kalau di lokasi yang kami keruk itu dulunya ada luweng. Karena saat ini sudah tertutup, maka dilakukan pengerukan. Agar saat hujan turun, airnya bisa masuk ke luweng itu,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (10/2/2021).

Advertisement

Ia mengatakan, ada dua luweng di Dusun Joho Kidul yang dicari guna mengatasi banjir di daerah tersebut. Kedalamannya sudah mencapai tiga meter lebih. Namun belum ada tanda-tanda ditemukan.

“Di sini setiap hari hujan. Jadi sulit juga, karena kalau hujan proses pencarian dihentikan,” ujar dia.

Baca juga: Dikeruk 7 Meter Hingga Undang Orang Pintar, 3 Luweng di Pracimantoro Wonogiri Belum Juga Ditemukan 

Advertisement

Kesulitan mencari mulut luweng tersebut dibenarkan Camat Pracimantoro, Wonogiri, Warsito. Dia mengatakan pencarian dilakukan di Dusun Dompol, Desa Petirsari, dan Dusun Joho Kidul, Desa Joho.

Warsito menambahkan, pencarian diawali di Dusun Dompol dengan melakukan pengerukan tanah sedalam tujuh meter.

“Di lokasi itu pencarian diberhentikan. Karena pengerukan sudah berlangsung selama lima hari dan kedalamannya sudah mencapai tujuh meter. Namun tetap saja luweng tidak bisa ditemukan,” kata dia.

Advertisement

Baca juga: 2 Putri Dikunci di Keraton Solo Tidur Beralas Tikar

Pencarian mengalami kendala karena cuaca di lokasi yang selalu diguyur hujan. Pencarian luweng di Pracimantoro, Wonogiri, pun akhirnya dihentikan.

Warsito, mengatakan pihaknya membuat solusi kedua untuk menangani banjir di daerah itu setelah luweng tak kunjung ditemukan. Solusi yang diterapkan dengan cara membuat saluran untuk membuang air hujan dari permukiman warga menuju luweng yang masih berfungsi.

Di Dusun Dompol, saluran pembuangan air hujan diarahkan ke barat. Di sebelah barat Dompol, berjarak 150 meter terdapat luweng yang masih berfungsi. Sedangkan di Dusun Joho Kidul dibuat saluran yang mengarah ke selatan atau Dusun Jatiharjo. Di sana ada luweng yang berfungsi, jaraknya sekitar 200 meter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif