SOLOPOS.COM - Pemandangan koridor Jl Gatot Subroto dari arah Singosaren menjelang malam, Sabtu (31/12/2022). (Solopos/Suharsih)

Solopos.com, SOLO — Sebuah kawasan di tengah Kota Solo, Jawa Tengah, dijuluki sebagai kampung seniman. Hal ini dikarenakan sederet seniman legendaris lahir di kampung ini.

Kawasan tersebut terletak tak jauh dari Loji Gandrung Solo, yakni hanya sekitar 3 km saja dan membutuhkan waktu berkendara sekitar 11 menit saja dengan menaiki mobil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mengutip laman resmi Solotourismpromotionboard.org dan akun Instagram resmi Pemkot Solo, wilayah tersebut berada di Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan.

Mural Solo
Pejalan kaki melintasi mural 3D di Kemlayan, Serengan, Solo, Selasa (31/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Dalam sejarahnya, Kampung Kemlayan dihuni oleh maestro-maestro kesenian tradisional Keraton Solo, seperti Abdul Fattah yang merupakan perajin batik keraton dan Roesradi Widjojosawarno yang menciptakan perpaduan antara kesenian wayang berbasis cerita dan tokoh dari Alkitab.

Selain dua tokoh tersebut, kampung seniman di Kota Solo ini juga menjadi tempat lahir tokoh seniman legendaris dari Kota Bengawan, seperti Hardiman Sindhuatmaja, S Ngalima, Yosopradangga, Sutidjah Tedjapangrawit, KRT Warsonodiningrat, dan Mlayawidada.

Keenam tokoh tersebut disegani dan berpengaruh di Kemlayan. K.R.T Warsodiningrat selain mengarang Serat Wedhapradangga juga menjadi petindih, yakni jabatan selevel kepala daerah yag memimpin suatu kelompok petugas di lingkungan istana.

Sedangkan Mlayawidada adalah empu karawitan kondang, S Ngaliman merupakan empu tari terkemuka, Hardiman, abdi dalem plus guru tari, Sutidja Tedjapangrawit seorang niaga dan penari, sementara Yosoprangga seorang ahli membuat gamelan dan merawat gamelan sekaten.

Pada awalnya, kawasan ini bernama Desa Mlaya yang merupakan tempat tinggal seniman pemain gamelan Keraton Solo. Tak ayal, terdapat beberapa bangunan berarsitektur Jawa dan Belanda di kampung ini. Rumah-rumah tersebut merupakan peninggalan keluarga Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran. Para wisatawan juga bisa berkunjung ke rumah-rumah tersebut, seperti Ndalem Roesradi Widjojosawarno hingga Ndalem Prodjoloekitan.

Bahkan, di kampung seniman di Solo juga terdapa sumur Bandung, sumur Ngampok, dan sumur Kamulyan yang sarat akan sejarah. Konon sumur ini merupakan cikal bakal kampung Kemlayan yang dulunya sengaja dibuat untuk tempat mengambil air wudu Paku Buwono IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya