Soloraya
Senin, 27 November 2023 - 18:45 WIB

Kawula Muda Diajak Merawat dan Melestarikan Keris 

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara sharing session bertajuk Pusaka Nusantara di halaman Museum Keris Nusantara, Senin (27/11/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Paguyuban Sutresna Tosan Aji Nunggak Semi mengajak kawula muda untuk menjaga, merawat, dan melestarikan keris sebagai budaya bangsa. Tak sekadar pusaka, keris memiliki filosofi sebagai pengharapan atau doa pada Sang Pencipta.

Hal ini diungkapkan Ketua Paguyuban Sutresna Tosan Aji Nunggak Semi, Suparjito saat sharing session bertajuk Pusaka Nusantara di halaman Museum Keris Nusantara, Senin (27/11/2023).

Advertisement

Acara sharing session itu bagian dari rangkaian kegiatan Pameran Keris Nusantara yang berlangsung mulai 22-28 November. Acara itu diikuti puluhan pelajar di Kota Solo.

Dalam kesempatan itu, Suparjito menjelaskan soal sejarah keris hingga upaya melestarikan dan merawat keris yang menjadi warisan para leluhur.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Suparjito menjelaskan soal sejarah keris hingga upaya melestarikan dan merawat keris yang menjadi warisan para leluhur.

“Banyak warga yang menganggap keris sebagai hal mistis dan lain sebagainya. Padahal, keris memiliki sejarah panjang saat masa peperangan terhadap pasukan Kolonial Belanda,” kata dia, Senin.

Tak sekadar pusaka, keris memiliki filosofi mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Bagi masyarakat Jawa, keris menjadi simbol doa atau penghambaan dan bersatunya manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Advertisement

“Ini bisa dimaknai nilai-nilai luhur dalam filosofi keris menjadi pegangan hidup atau tuntunan hidup. Namun, memang butuh proses panjang untuk memahami filosofi keris,” ujar dia.

Karena itu, ia mengajak kalangan milenial untuk merawat dan melestarikan keris sebagai budaya yang diwariskan para leluhur.

Suparjito juga berharap muncul empu-empu muda yang memiliki pengetahuan, ilmu, dan keterampilan dalam membuat keris. Sehingga, ilmu membuat keris tidak hilang ditelan zaman.

Advertisement

Sementara itu, seorang peserta sharing session asal Kelurahan Kadipiro, Arsan mengaku mendapat ilmu dan pengetahuan tentang budaya yang tidak akan pernah didapat di bangku sekolah. Dia belajar banyak hal soal sejarah, persebaran hingga makna filosofi keris sebagai budaya dan warisan leluhur.

Arsan berharap para generasi muda ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan keris. “Ternyata keris menyimpan nilai-nilai kebajikan yang bisa menjadi motivasi generasi muda, terutama generasi milenial dan generasi Z di era disrupsi digital,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif