SOLOPOS.COM - Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, saat diwawancara wartawan seusai mengecek kesiapan logistik Pemilu 2024 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (9//2024) siang.(Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, mengecek kesiapan logistik Pemilu 2024 di Gudang KPU Kota Solo, Selasa (9//2024) siang.

Dalam kesempatan itu, dia didampingi Ketua KPU Solo, Bambang Christanto, dan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi. Saat diwawancara wartawan Nana Sudjana mengajak masyarakat Soloraya berbondong-bondong ke TPS.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami mengimbau bahwa ini pesta demokrasi milik rakyat, untuk memilih pemimpin. Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk betul-betul datang ke TPS [14 Februari 2024]. Kedatangan saya untuk melihat kesiapan KPU Solo,” ungkap dia.

Salah satunya melihat kesiapan logistik Pemilu 2024 yang telah ada di gudang KPU Solo. Dari hasil pengecekan yang dilakukan, Nana menilai persiapan yang telah berjalan terbilang baik. Dia berharap tren positif tersebut bisa terus berlanjut.

Yang tidak kalah penting, menurut dia, koordinasi semua pihak, termasuk TNI/Polri dalam pengamanan Pemilu 2024. “Koordinasi terus dilakukan di lapangan, baik dengan TNI dan Polri, selaku aparat keamanan,” sambung dia.

Menurut Nana, TNI/Polri menjadi sangat strategis dalam membantu pengawasan dan pengamanan logistik Pemilu 2024. Seperti dengan memanfaatkan kamera pengaman atau kamera CCTV untuk memantau setiap aktivitas di lingkungan KPU daerah.

“Setiap penempatan logistik masa Pemilu ini kami sediakan kamera CCTV untuk memantau setiap gerakan. Juga ada petugas yang mengamankan baik dari KPU maupun TNI dan Polri. Ada juga dari Satpol PP. Mereka bergantian menjaga,” imbuh dia.

Tidak ketinggalan pihaknya merangkul tokoh-tokoh masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusivitas keamanan wilayah. Disinggung agenda kampanye terbuka pada 21 Januari 2024, menurut Nana, sudah dilakukan langkah-langkah.

“Kemungkinan selalu ada, maka sedari awal kami sudah melakukan langkah-langkah pencegahan. Sudah kami koordinasikan dengan Forkompinda, TNI/Polri, KPU, Bawaslu, agar setiap ada kesempatan sosialisasi,” tandas dia.

Nana juga mengatakan deteksi dini potensi masalah terus dilakukan. Tujuannya agar bisa segera direspons. Disinggung penggunaan knalpot brong, dia menyatakan sudah secara tegas dilarang, karena bisa mengganggu masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya