SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sedang membersihkan onggokan puing-puing rumah toko milik Suwarno, 55, di RT 003/ RW 003 Dukuh Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Rumah toko yang terbakar pada Minggu (3/5/2015) pagi tersebut meludeskan 100% isi toko dan sebagian kecil isi rumahnya. (Kharisma DIta Retnosari/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali terjadi Ngemplak. Rumah toko terbakar gara-gara sang pemilik berusaha mengusir semut.

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga bulan menjelang hajatan mantu, rumah toko yang beralamat di RT 003/ RW 003 Dukuh Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali dilalap api Minggu (3/5/2015) pukul 07.30 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kebakaran diduga terjadi saat nyala korek api yang digunakan pemilik rumah untuk membunuh semut bersinggungan dengan uap bensin.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tragis tersebut. Dari penelusuran Solopos.com di lokasi, kondisi rumah toko yang berlokasi tepat di sebelah selatan lampu merah Gejikan tersebut 80% hangus.

Bagian depan rumah yang dijadikan toko kelontong serta usaha laundry, naptol, dan cuci helm serta kios pulsa juga garasi mobil ludes terbakar bersama seluruh isinya, hanya menyisakan pintu besi bagian depan.

Adik sang pemilik rumah, Jumiyatun, 52, mengatakan tidak ada yang tersisa dari isi toko kelontong dan kios pulsa milik adiknya. Jumiyatun menyayangkan musibah ini terjadi tiga bulan menjelang pernikahan anak Suwarno sang pemilik toko.

“Padahal Agustus besok mau punya hajat mantu, tapi malah terkena musibah seperti ini. Tidak hanya barang-barang dagangan saja yang ludes terbakar. Bagian dapur habis terbakar. Barang pecah belah, pakaian, uang, perhiasan, surat-surat berharga semuanya ikut hangus,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di lokasi kejadian, Minggu.

Sementara itu pemilik rumah, Suwarno, 55, sambil menunduk pasrah mengatakan kejadian pagi tersebut berlangsung begitu cepat. Dia menceritakan betapa dia tidak menyangka niat awalnya yang hanya untuk membunuh semut-semut yang merayap di sekitar dinding dan bagian bawah sela-sela pintu tokonya berujung musibah.

Nyala korek gas yang digunakannya untuk membunuh semut bersinggungan dengan uap bensin. Saat itu dalam jarak sekitar 1 meter, Kartini, 48, istri Suwarno sedang memindahkan isi 35 liter bensin dalam jerigen ke dalam botol-botol kaca di depan tokonya.

Diduga akibat angin kencang, uap bensin langsung bereaksi dengan korek gas yang menyala tersebut. Tabung-tabung gas dalam toko kelontong meledak. Kerugian yang dialaminya ditaksir lebih dari Rp500 juta.

Lalu Lintas Macet

Saat kejadian dia, istri dan satu orang anaknya berhasil menyelamatkan diri. Satu unit mobil Toyota Kijang LGX 1.8. EF1 mampu diselamatkan setelah para warga berhasil membuka paksa pintu garasi mobil yang juga terbakar. Kondisi mobil hangus di bagian luar.

“Di dalam toko kan banyak tumpukan kardus yang juga mudah terbakar. Api sampai menjalar ke dalam, tapi untungnya tidak sampai melalap seluruh isinya. Lantai atas dan lantai basement aman, tapi dua kamar tidur, satu garasi, dapur, ikut terbakar,” kata dia saat dijumpai di lokasi kebakaran, Minggu.

Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri mengatakan timnya langsung bergerak mengatur lalu lintas dan menggerakkan warga untuk bersama-sama memadamkan api dan menghubungi PLN untuk memutus arus listrik.

“Lalu lintas memang sempat macet sebentar, tapi petugas langsung mengamankan kondisi dengan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Sekitar pukul 08.00 WIB mobil pemadam kebakaran dari AURI sudah datang memadamkan api. Dalam waktu 30 menit api sudah dapat dipadamkan,” kata dia saat ditemui di kantornya, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya