Soloraya
Jumat, 20 September 2013 - 13:38 WIB

KEBAKARAN BOYOLALI : Gesekan Limbah Picu Percikan Api, Pabrik Kayu Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi pabrik kayu yang terbakar (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Kondisi pabrik kayu yang terbakar (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Kebakaran melanda sebuah pabrik kayu laminating, UD Wrekso Rahayu, yang berlokasi di Dukuh Kalikiring, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jumat (20/9/2013). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugian materiil diperkirakan lebih dari Rp50 juta.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, kebakaran diketahui kali pertama oleh salah seorang karyawan pabrik tersebut, Sriyanto, 30, warga Dukuh Baros, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat itu, Sriyanto mengetahui api sudah berkobar dari arah mesin sedot limbah atau blower yang ada di dalam bangunan tempat pembuangan limbah pabrik tersebut. Minimnya air di pabrik tersebut, sangat menyulitkan para pekerja pabrik dalam memadamkan api. Kejadian itu pun segera dilaporkan kepada petugas pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali dan petugas kepolisian.

Empat mobil tangki pemadam kebakaran, ditambah dua mobil tangki air bersih pun langsung didatangkan untuk memadamkan si jago merah. Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan.

Advertisement

Ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat, Kepala Bagian Logistik UD Wrekso Rahayu, Sri Hartini, menuturkan berdasarkan informasi yang diperolehnya dari beberapa karyawan pabrik, kebakaran tersebut bermula dari mesin planner [semacam mesin bubut] yang saat dinyalakan Jumat pagi itu, tiba-tiba mengeluarkan percikan api yang kemudian tersedot ke tempat penampungan limbah. Kobaran api tersebut langsung berhasil dipadamkan oleh para pekerja. Namun ketika mesin kembali dinyalakan, tiba-tiba saja muncul kobaran api lagi.

“Padahal sebelum mesin dinyalakan lagi, mereka sudah membongkar-bongkar untuk memastikan api sudah padam. Namun saat mesin dinyalakan lagi, tiba-tiba malah muncul api,” ungkap Sri Hartini ketika ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat.

Sementara itu, menurut keterangan petugas satuan pengamanan (Satpam) pabrik tersebut, Lestari Budiyanto, 40, diduga kebakaran tersebut bermula dari gesekan serbuk limbah kayu yang kemudian menimbulkan percikan api, hingga akhirnya api merembet ke mesin penyedot limbah tersebut.

Advertisement

Sri Hartini memperkirakan kerugian yang ditanggung akibat kebakaran itu mencapai Rp50 juta karena bangunan yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah itu terbakar.

”Tapi belum termasuk blower-nya. Belum tahu rusak total atau tidak. Nanti kami cek dulu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif