Soloraya
Sabtu, 28 September 2019 - 17:45 WIB

Kebakaran Gudang Kapas Sritex Belum Padam, Asap Hitam Jadi Tontotan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepulan asap hitam membumbung tinggi dari gudang kapas PT Sri Rejeki Isman (Sritrx) Tbk, Sabtu (28/9/2019). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kebakaran yang melanda gudang kapas milik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Kelurahan Jetis, Sukoharjo, belum padam hingga Sabtu (28/9/2019) sore hari. Petugas dengan sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) masih berjibaku untuk memadamkan api.

Pantauan Solopos.com, Sabtu, asap hitam masih mengepul di gudang kapas yang terbakar hingga pukul 16.30 WIB. Kepulan asap hitam membumbung tinggi dan terlihat jelas dari area persawahan dan permukiman penduduk. Posisi gudang kapas yang terbakar terletak di bangunan paling selatan yang berbatasan langsung dengan pagar yang mengelilingi area pabrik.

Advertisement

Akibatnya para pengguna jalan dan masyarakat bisa menonton bangunan gudang kapas yang dilalap kobaran api sejak Jumat (27/9/2019) malam hari. Mereka juga bisa menonton sebagian bangunan gudang kapas Sritex yang ludes terbakar pada keesokan harinya. Bahkan, sejumlah pengendara sepeda motor rela berhenti di pinggir jalan untuk menonton dan mengabadikan momen itu melalui ponsel.

Beberapa unit mobil damkar bersiaga di sekitar gudang kapas. Petugas damkar dan sukarelawan bencana alam terlihat masih sibuk untuk menjinakkan si jago merah. Petugas damkar terlihat menyemprotkan air ke dalam gudang kapas.

“Sejak semalam, mobil damkar keluar masuk ke area pabrik hingga sekarang. Mungkin kobaran api belum padam sepenuhnya lantaran ada kepulan asap hitam yang berasal dari gudang kapas,” kata Suharno, seorang warga Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Advertisement

Gudang kapas di kompleks pabrik Sritex 2 itu berisi bahan baku utama pembuatan pakaian jadi dan garmen. Bahan baku utama itu berupa kapas yang akan diolah menjadi kain. Kapas sangat mudah terbakar sehingga membuat kobaran api menjalar cukup cepat.

Di dalam area gudang kapas masih ada beberapa titik api yang berpotensi memunculkan kobaran api. “Petugas damkar masih bersiaga di lokasi kejadian. Gudang kapas yang terbakar mudah dilalap api sehingga perlu penanganan ekstra untuk memadamkan. Masih ada titik api yang belum padam,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif