SOLOPOS.COM - Kebakaran hutan di Gunung Lawu (ilustrasi/JIBI/Agoes Rudianto/dok)

Solopos.com, KARANGANYAR –Tim gabungan melakukan penyisiran di lokasi kebakaran hutan lereng Gunung Lawu untuk memadamkan kobaran api. Proses pemadaman terkendala medan yang berat lantaran lokasi kebakaran berada di tebing perbukitan.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Kamis (26/9/2013) menyebutkan satu titik api masih tampak di  petak 63 F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nglerak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso. Tim gabungan yang terdiri dari petugas Perum Perhutani, sukarelawan BPBD Karanganyar, Anak Gunung Lawu (AGL), SAR Karanganyar tengah berupaya memadamkan si jago merah dengan mengisolasi lokasi kebakaran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru K, mengatakan tim gabungan masih di lokasi kebakaran untuk memadamkan kobaran api. Mereka mengisolasi lokasi kebakaran dengan membuat parit berukuran kecil agar kobaran apai tak menjalar ke wilayah hutan lainnya. “Sekarang masih proses pemadaman, tim gabungan dibagi menjadi beberapa kelompok,” katanya kepada solopos.com.

Menurutnya, medan yang berat di lokasi kebakaran menjadi kendala utama proses pemadaman. Selain terletak di kawasan perbukitan, tim gabungan harus ekstra waspada lantaran terdapat tebing-tebing curam. Mereka harus berjalan kaki selama 3-4 jam dari posko di Desa Berjo menuju lokasi kebakaran.

Selain itu, faktor pergerakan angin yang berubah-ubah setiap saat juga menjadi kendala tersendiri. Pergerakan angin gunung tak dapat ditebak sehingga menyulitkan tim gabungan saat melakukan pemadaman kebakaran. “Medannya cukup berat, butuh waktu sekitar 3-4 jam ke lokasi kebakaran. Pergerakan angin juga sulit ditebak,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Arif Nurjati, menuturkan hanya terdapat satu titik api di lokasi kebakaran. Area petak 63 F RPH Nglerak seluas 251 hektare. Sementara luas hutan yang dilalap si jago merah sekitar 2-3 hektare.

Tim gabungan bersama warga setempat masih berupaya memadamkan kobaran api agar tak menjalar ke wilayah hutan lainnya. Bila hingga petang hari kobaran api belum padam maka proses pemadaman akan diteruskan keesokan harinya. “Kemarin petang sempat muncul kabut tebal sehingga titik apai tak dapat dilihat. Sekarang masih proses pemadaman,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya