Soloraya
Selasa, 6 November 2018 - 14:40 WIB

Kebakaran Hanguskan Ratusan Ban Bekas di Bengkel Vulkanisir Trucuk Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Kebakaran menghanguskan ratusan ban bekas di bengkel vulkanisir ban Ragil Jaya di Dukuh Soko Baru, Desa Pundungsari, Kecamatan Trucuk, Selasa (6/11/2018). Api diketahui sudah membesar sekitar pukul 08.00 WIB.

Ratusan ban yang ditumpuk di halaman bengkel hangus dilalap si jago merah. Warga yang mengetahui peristiwa itu lantas berdatangan ke bengkel yang berlokasi di tepi jalan raya Cawas-Pedan untuk memadamkan api menggunakan peralatan seadanya dibantu sukarelawan.

Advertisement

Akibat peristiwa itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan aparat kepolisian dari Polsek Trucuk dan Cawas. Sementara, aliran listrik padam setelah kabel listrik PLN yang ada di atas halaman bengkel ikut terbakar. Api yang kian membesar membuat warga kewalahan hingga melaporkan kejadian tersebut ke Unit Damkar Satpol PP Klaten. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.55 WIB.

Istri pemilik bengkel, Ny. Adiyanto, mengatakan api berhasil dipadamkan sebelum meluas ke bangunan utama rumah serta bengkel. Api hanya melalap ban bekas yang ditempatkan di halaman rumah.

“Ban bekas itu setara muatan dua truk. Kalau taksiran kerugian Rp10 juta,” kata dia saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Advertisement

Soal penyebab kebakaran, ia memperkirakan berasal dari api pembakaran sampah. Sekitar pukul 07.30 WIB, ada warga yang membakar sampah di sekitar lahan yang dipenuhi pepohonan serta daun kering serta berdekatan dengan bengkel.

“Tempat membakar sampah sebenarnya berjarak cukup jauh sekitar 20 meter. Saat itu memang ada angin besar. Mungkin karena ikut terbawa angin, api membakar ban,” kata dia.

Petugas unit Damkar Satpol PP Klaten, Heribertus, mengatakan sebanyak dua unit mobil damkar dikerahkan untuk proses pemadaman api yang dimulai sekitar pukul 09.35 WIB. Ia menjelaskan penyebab kebakaran itu diduga berasal dari api pembakaran sampah.

Advertisement

“Imbauan kami kalau memang sampah harus dibakar ditunggu sampai api benar-benar padam. Selain itu, kami mengimbau agar jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di sembarang tempat apalagi berdekatan dengan benda-benda yang mudah terbakar,” jelas Heri. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif