Soloraya
Jumat, 27 Desember 2013 - 15:46 WIB

KEBAKARAN KLATEN : Ponpes Dilalap Api, Pakaian dan Buku Milik Santri Ludes

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu ustaz setempat melihat kondisi ruang belajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Griya Quran (PPTQ GQ) I Juwiran, Juwiring yang habis dilalap si jago merah pada Kamis (26/12/2013) tengah malam. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN--Ratusan buku dan pakaian milik santri Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Griya Quran (PPTQ GQ) I Juwiran, Juwiring ludes setelah gedung tempat mereka belajar dilalap api pada Kamis (26/12/2013) tengah malam. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat musibah kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.

Kejadian itu bermula saat empat santri tertidur pulas di aula Ponpes setempat. Sekitar pukul 23.55 WIB, salah satu santri terbangun dan melihat kepulan asap dari arah ruang belajar dan kamar tidur. Salah satu santri itu kemudian menengok ke arah ruang belajar dan melihat kobaran api telah membesar.

Advertisement

Santri tersebut kemudian membangunkan rekannya dan berteriak minta pertolongan. Dua ustadz yang tidur di ruang bersebelahan dengan aula ikut terbangun mendengar suara gaduh tersebut.

Bersama warga setempat, mereka berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, api justru semakin membesar.
Sekitar pukul 00.30 WIB, beberapa unit mobil pemadam kebakaran (PMK) datang ke lokasi. Api baru bisa dipadamkan sekitar 1,5 jam kemudian.

Pengasuh PPTQ GQ Juwiring, M Cholip Isnaini, mengatakan kebakaran diduga karena korsleting listrik. Menurutnya, kebakaran mengakibatkan bangunan sekitar 180 meter persegi habis dilalap api.

Advertisement

Bangunan yang terbakar itu di antaranya ruang belajar, ruang mengaji dan ruang untuk tidur santri. “Kebakaran juga mengakibatkan puluhan lemari, kasur dan ratusan buku milik 35 santri hangus dilalap api. Kerugian sekitar Rp200 juta,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (27/12/2013).

Kendati telah mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar,  dia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Pasalnya, mayoritas santri mudik ke kampung halaman karena saat ini sedang liburan. “Hanya ada empat santri yang tidak mudik dan tinggal di Ponpes karena berasal dari luar pulau Jawa,” ungkapnya.

Setelah terjadinya musibah tersebut, Ponpes merencanakan ruang belajar dipindah ke salah satu tanah wakaf yang tidak jauh dari lokasi. Sebab, kegiatan belajar mengajar kembali digelar pada Minggu (29/12). “Untuk sementara, santri mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan mengenakan pakaian bebas. Sebab, pakaian mereka di lemari terbakar semua,” katanya.

Advertisement

BPBD Beri Bantuan

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten langsung meninjau lokasi kebakaran pada Jumat pagi. Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan Ponpes tersebut harus segera mendapatkan bantuan. “Jumat sore akan kami kirim bantuan logistik dan sejumlah bantuan lainnya,” papar Sri Winoto saat dihubungi solopos.com, Jumat.

Bantuan itu di antaranya empar kardus lauk pauk, dua pak teh, 15 kg gula, 15 botol kecap, 15 botol saus, 15 buah tikar, 10 kasur gelombang, 40 selimut, lima set peralatan dapur, sejumlah peralatan mandi, 100 buku tulis, 30 bantal, 15 liter minyak goreng, 10 kardus mie instan dan uang perbaikan senilai Rp7 juta. “Rencananya dari Dinsosnakertrans Klaten juga akan memberikan bantuan beras,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif